Rabu, 24 Juni 2020

CARA PERAWATAN ANGGREK BULAN HIBRIDA/HYBRID

Tags
perawatan anggrek bulan,Phalaenopsis

   Bunga anggrek Bulan Hibrida / Hybrid


Bunga anggrek bulan Bulan Hibrida / Hybrid yang tampak pada gambar di atas, agar  tumbuh subur dan berbunga indah, maka Bunga anggrek bulan  harus mendapat perawatan yang intensif, dan dengan perawatan yang baik akan menghasilkan bunga-bunga yang cukup indah dan menarik.

 

Perawatan Bunga Anggrek Bulan Hibrida / Hybrid

Merawat bunga anggrek tidak sesulit  yang dibayangkan. Agar anggrek dapat tumbuh dengan baik dan subur, kita bisa meniru kondisi dimana anggrek tersebut hidup di habitat aslinya. Bunga anggrek hibrida (hasil persilangan) lebih mudah beradaptasi ,daripada induknya dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

 

Tujuan dilakukannya kawin silang Bunga anggrek  adalah

1.   Mencari bibit yang unggul

2.   Memiliki tingkat adaptasi yang tinggi

3.   mengumpulkan dua sifat yang baik

4.   untuk memperoleh kombinasi sifat yang diinginkan

 

Perbedaan atau Ciri-ciri Bunga anggrek Bulan Hibrida / Hybrid dan Spesies/Lokal/Alami

1.   Bunga anggrek Bulan Hibrida / Hybrid

-      Daun Besar

-      Daun Tebal

-      Daun Panjang

-      Bunga Besar

-      Warna lebih tajam

-      Tangkai Bunga  panjang

-      Tangkai Bunga Besar

2.   Bunga Anggrek Bulan Spesies/Lokal/Alami

-    Daun kecil

-    Daun lebih Tipis

-    Daun lebih pendek

-    Bunga kecil

-    Warna kurang tajam

-    Tangkai Bunga  pendek

-    Tangkai Bunga kecil

 

 ARTIKEL TERKAIT

1.   Cara Tanam , Perawatan Dan Penangkaran Anggrek Vanda Trikolor

https://rumahdaunmuda.blogspot.com/2020/06/mengenalcara-tanamcara.html

2.   Cara Menanam Bunga Anggrek Bulan Di Pot Dan Pohon

https://rumahdaunmuda.blogspot.com/2020/06/cara-menanam-bunga-anggrek-bulan-di-pot.html

3.   Media Tanam Yang Baik Anggrek Bulan /Phalaenopsis

https://rumahdaunmuda.blogspot.com/2020/06/media-tanam-yang-baik-anggrek-bulan.html

 

Apa yang di maksud dengan  Bunga anggrek Bulan Hibrida / Hybrid dan Spesies/Lokal/Alami

1.   Anggrek Hibrida/ Hybrid

Bunga anggrek hibrida/ Hybrid merupakan tanaman anggrek yang tumbuh dan berkembang dengan adanya campur tangan manusia, baik disilangkan antar kultivar, populasi atau antar galur dalam satu spesies.

2.   Anggrek Spesies

Anggrek Spesies atau yang sering dikenal dengan sebutan anggrek masih asli/anggrek lokal adalah tanaman anggrek yang tumbuh serta berkembang di alam aslinya dan terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Dalam artian lain anggrek spesies adalah anggrek yang masih asli.

 

Faktor yang sangat penting untuk Kesuburan pertumbuhan dan perkembangan anggrek bulan antara lain :

1.   Media tanam

2.   Cahaya

3.   Suhu udara

4.   Penyiraman

5.   Pemupukan

6.   Sirkulasi udara

7.   Hama Serangga

8.   Penyakit

9.   Pestisida

10.        Kelembaban udara

11.        Repotting

12.        Hama & penyakit

 

Memelihara bunga anggrek memerlukan kesabaran yang tinggi. Ada yang setelah dirawat lama baru bisa mengeluarkan bunga. Dan  ada pula  yang dirawat secara khusus tidak mau berbunga, dan ketika dibiarkan tumbuh malah rajin berbunga.

Bunga Anggrek merupakan tanaman yang mempunyai pertumbuhan yang relatif lambat. Kecepatan pertumbuhan juga berbeda untuk masing – masing  jenis anggrek. Hal tersebut  yang  menyebabkan  kurang sabar, untuk menanam atau memelihara bunga anggrek.

 


Sabtu, 20 Juni 2020

Media Tanam Yang Baik Anggrek Bulan /Phalaenopsis

Tags


Bunga anggrek bulan merupakan salah satu tanaman hias yang banyak peminatnya , karena tanaman ini bisa di letakan atau di rawat di dalam dan di luar ruangan.

media tanam anggrek bulan, cara merawat anggrek bulan,
Anggrek Bulan /Phalaenopsis

Bunga anggrek bulan yang mempunyai ciri fisik antara lain :

1.    Kuntum Bunga

Kuntum Bunga anggrek bulan mempunyai banyak pilihan warna serta ukuran tergantung dengan jenis bunga anggrek.

2.   Anggrek juga mempunyai bentuk seperti  lilin yang disebut sebagai kolom. Kolom merupakan perpaduan  organ  jantan dan betina. Anggrek juga mempunyai satu bibir yang memanjang yang disebut labellum. Kelopak ini berfungsi sebagai tempat pendaratan untuk lebah dan penyerbuk lainnya .

3.   Mempunyai bunga yang mekar bisa bertahan cukup lama

4.   Mempunyai daun yang tebal ada yang lonjong serta bulat

5.   Bisa di tanam di dalam dan di luar ruang

6.   Tangkai bunga keluar dari sela-sela pelepah daun

7.   Daun bersusun pelepah

Agar bunga anggrek bulan tumbuh subur serta mempunyai bunga yang indah dan banyak , maka perlu perawatan yang baik serta teratur. Komponen media tanam merupakan salah satu penunjang kesuburan bunga, dengan menyusun media tanam yang baik maka bunga akan bisa tumbuh subur.

Adapun media tanam yang dapat di gunakan untuk bunga anggrek bulan antara lain :

1.   Arang kayu

Manfaat dari arang kayu antara lain :

a.    Ventilasi Udara

Arang termasuk bahan yang ramah lingkungan,Udara bisa keluar masuk secara bebas karena arang memiliki jutaan rongga yang halus.

b.   Tidak Mudah Lapuk

Dengan menggunakan media tanam arang kayu maka tidak cepat untuk mengganti media tanam.

c.    Sifat Bufer (Penyangga)

Salah satu keunikan media tanam dari arang  kayu adalah sifatnya yang buffer (penyangga).

Apabila terdapat kesalahan dalam pemberian unsur hara yang ada di dalam pupuk, arang akan bisa cepat menetralisirnya

d.    Mengurangi kelembaban

e.    Mampu Menyerap Gas atau Zat Beracun

2.   Sabut Kelapa

Manfaat sabut kelapa antara lain

a.    bisa dipakai sebagai pupuk organik, dan sebagai sumber kalium organik.

b.   Untuk menjaga kelembaban

Sabut kelapa untuk media tanam karena sabut kelapa bisa menahan air cukup lama sehingga akan menjaga kelembaban lebih lama , dan penyiraman tidak di lakukan setiap hari.

3.   Moss

Media tanam ini juga baik untuk media tanam bunga anggrek, karena dapat menyimpan air dan menjaga kelembaban media.

4.   Akar pakis

media tanam yang berasal dari akar dan batang tanaman pakis yang telah dirajang atau dicacah, sehingga menjadi pecahan (cacahan) halus yang sesuai untuk wadah tanam seperti pot dan yang lainnya. Bersifat porous, mempunyai aerasi yang baik, mampu mengikat tanaman dengan baik serta dapat menyimpan air yang dibutuhkan tanaman tanpa menimbulkan sifat padat yang berlebihan.

5.   Dan lain lain

 

Bunga anggrek bulan/ Phalaenopsis tidak menyenangi dengan media yang lembab, bila media tanam lembab dapat mengakibatkan antara lain :

1.   Busuk akar

2.   Banyak jamur

3.   Busuk batang

4.   Tanaman cepat mati

Menyusun media tanam yang tepat dapat menjadikan bunga anggrel bulan menjadi subur :

Contoh menyusun media tanam yang baik seperti :

1.   Gunakan media tanam yang poros

2.   Media tanam dari bahan alami

3.   Media tanam alami yang tahan lama

4.   Media tanam yang bisa menahan air

Perpaduan unsur media tanam tersebut dapat membuat sirkulasi uadara serta porositas media tanam akan lebih baik.

 


Selasa, 16 Juni 2020

Cara Menanam Bunga Anggrek Bulan Di Pot Dan Pohon

Tags

Bunga anggrek bulan merupakan jenis bunga yang banyak di minati para pecinta bunga. Karena jenis bunga ini sangat cocok di taruh di luar maupun di dalam ruangan. Untuk perawatan bunga anggrek bulan juga di bilang tidak sukar. Dari segi harga bunga anggrek bulan bisa di bilang lumayan , hal ini tergantung dengan keindahan bunga tersebut.


anggrek bulan, cara perawatan

Media Tanam Bunga Anggrek Bula 

Untuk menanam bunga angrek bisa di lakukan dengan 2 cara yaitu :

1.   Bisa di tanam di dalam pot

Untuk menanam bunga anggrek di dalam pot perlu di perhatikan adalah media tanam, karena media tanam juga mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan serta kesuburan dari bunga anggrek tersebut.

Media tanam yang baik bunga anggrek bulan di dalam pot antara lain:

1.   Arang kayu

Manfaat dari arang kayu antara lain :

a.    Ventilasi Udara

Arang termasuk bahan yang ramah lingkungan,Udara bisa keluar masuk secara bebas karena arang memiliki jutaan rongga yang halus.

b.   Tidak Mudah Lapuk

Dengan menggunakan media tanam arang kayu maka tidak cepat untuk mengganti media tanam.

c.    Sifat Bufer (Penyangga)

Salah satu keunikan media tanam dari arang  kayu adalah sifatnya yang buffer (penyangga).

Apabila terdapat kesalahan dalam pemberian unsur hara yang ada di dalam pupuk, arang akan bisa cepat menetralisirnya

d.    Mengurangi kelembaban

e.    Mampu Menyerap Gas atau Zat Beracun

2.   Sabut Kelapa

Manfaat sabut kelapa antara lain

a.    bisa dipakai sebagai pupuk organik, dan sebagai sumber kalium organik.

b.   Untuk menjaga kelembaban

Sabut kelapa untuk media tanam karena sabut kelapa bisa menahan air cukup lama sehingga akan menjaga kelembaban lebih lama , dan penyiraman tidak di lakukan setiap hari.

3.   Moss

Media tanam ini juga baik untuk media tanam bunga anggrek, karena dapat menyimpan air dan menjaga kelembaban media.

4.   Akar pakis

media tanam yang berasal dari akar dan batang tanaman pakis yang telah dirajang atau dicacah, sehingga menjadi pecahan (cacahan) halus yang sesuai untuk wadah tanam seperti pot dan yang lainnya. Bersifat porous, mempunyai aerasi yang baik, mampu mengikat tanaman dengan baik serta dapat menyimpan air yang dibutuhkan tanaman tanpa menimbulkan sifat padat yang berlebihan.

5.   Dan lain lain

 2.   Di tanam Pada pohon

Bila melihat pertumbuhan bunga anggrek di alam bebas , bunga anggrek tidak memerlukan media tanam, tetapi media tanamnya menempel pada pohon tersebut. Yang perlu di lakukan untuk menanam bunga anggrek di pohon adalah perlu penambahan media tanam yang bisa menahan air yang cukup lama seperti sabut kelapa atau yang lain sehingga kelembaban akar tetap terjaga. Dengan kelembaban yang bisa bertahan lama sehingga perawatan akan lebih ringan.

 


Cara Tanam , Perawatan Dan Penangkaran Anggrek Vanda Trikolor

Tags


MENGENAL BUNGA ANGGREK VANDA TRICOLOR

Anggrek vanda trikolor merupakan salah satu jenis anggrek yang mempunyai bunga yang indah, kuntum bunga akan keluar melalui ketiak daun dan mempunyai warna yang terang dan tegas, sesuai namanya bunga anggrek ini mempunyai warna dalam satu kuntum berjumlah tiga. Kuntum bunga yang besar berderet dalm tangkai bunga yang besar. Daun bunga anggrek vanda trikolor yang panjang serta pipih dan tidak mempunyai tangkai daun. Daun bunga anggrek trikolor berbentuk pelepah yang saling mengait. Perakaran anggrek trikolor yang besar keluar dari batang, dan akar ini akan mencari media untuk menempel.

 

Getting to Know , How to Plant , How to Care , Captive Breeding of Vanda Trikolor Orchids
 bunga anggrek vanda tricolor

CARA TANAM ANGGREK VANDA TRIKOLOR

Cara tanam bunga anggrek vanda trikor bisa di lakukan dengan :

1.   Di tempel pada media tanam ( pohon dan media buatan )

Untuk menanam bunga anggrek vanda trikolor bisa di tanam pada media tanam, media tanam bisa berupa pohon atau media tanam buatan.

2.   Tanpa media tanam ( Bunga Digantung )

Bila bunga anggrek vanda trikolor tidak di tanam pada media tanam maka perakaran akan menjuntai kebawah dan kerapian dari akar kurang baik.

CARA PERAWATAN ANGGREK VANDA TRIKOLOR

Bunga anggrek vanda trikolor tergolong mudah dalam perawattannya, karena bunga ini bisa hidup dengan panas matahari, bila menanam bunga ini, berada pada daerah yang terkena sinar matahari langsung maka daun akan tampak menguning. Cara agar bunga anggrek vanda trikolor bisa tumbuh subur di antaranya :

1.   Lakukan pemupukan

Pemupukan sebaiknya di lakukan setiap minggu, gunakan pupuk cair agar mudah dalam perawatannya, untuk pupuk cair bunga anggrek banyak di jual pada toko pertanian dan harganya cukup terjangkau.

2.   Penyiraman

Penyiraman di lakukan setiap hari bila bunga anggrek tidak menggunakan media tanam dan bila menggunakan media tanam bisa dilakukan 2 sampai 3 hari sekali, tergantung pada jenis media tanamnya.

3.   Media tanam

Media tanam sangat penting untuk pertumbuhan bunga, karena dengan menggunakan media tanam maka cadangan makanan akan lebih banyak dari pada yang tidak menggunakan media tanam.

 

PENANGKARAN VANDA TRIKOLOR YANG MUDAH

Untuk memperbanyak anakan bunga anggrek vanda trikor yang paling mudah adalah dengan menumbuhkan tunas muda dari batang. Batang anggrek vanda yang panjang, nantinya akan mengeluarkan anakan melalui ruas – ruas batang.  


Jumat, 12 Juni 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MIOMA UTERI


PENGERTIAN

Uterine fibroid atau miom merupakan benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di rahim. Miom atau fibroid uterus dapat tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun bagian luar.

 

dignosa keperawatan,sdki,nanda,nic,noc,
Nursing Diagnoses

Jenis mioma uteri

1.Intramural 

adalah jenis yang umum terjadi. Ini tertanam di dinding otot rahim. 

2.Subserosal 

ang meluas ke luar dinding rahim dan tumbuh di sekitar lapisan jaringan rahim luar. Jenis ini bisa berkembang menjadi mioma bertangkai, ketika miom memiliki tangkai dan bisa membesar. 

3.Submukosa,

jenis ini bisa mendorong hingga ke dalam rongga rahim dan biasanya ditemukan di otot bawah lapisan dalam dinding rahim.

4.Serviks,

yang berakar di leher rahim.

 

GEJALA MIOMA UTERI

1.Menstruasi  jumlah banyak.

2.Perut terasa penuh/begah dan membesar.

3.Nyeri panggul kronik yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh.

 4.Gangguan berkemih.

5.Konstipasi.

6.Penimbunan cairan di rongga perut.

7.Dll

 

 ASUHAN KEPERAWATAN

 A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a. Data biografi pasien

b. Riwayat kesehatan saat ini, meliputi : keluhan utama masuk RS, faktor        pencetus, lamanya keluhan, timbulnya keluhan, faktor yang                        memperberat, upaya yang dilakukan untuk mengatasi, dan diagnosis

     medik.

c. Riwayat kesehatan masa lalu, meliputi : penyakit yang pernah dialami,        riwayat alergi, imunisasi, kebiasaan merokok,minum kopi, obat-obatan        dan alkohol

d. Riwayat kesehatan keluarga

e. Pemeriksaan fisik umum dan keluhan yang dialami. Untuk pasien

   dengan kanker servik, pemeriksaan fisik dan pengkajian keluhan lebih

    spesifik ke arah pengkajian obstretri dan ginekologi, meliputi :


1.Riwayat kehamilan, meliputi : gangguan kehamilan, proses persalinan,

   lama persalinan, tempat persalinan, masalah persalinan, masalah nifas

   serta laktasi, masalah bayi dan keadaan anak saat ini

2.Pemeriksaan genetalia

3.Pemeriksaan payudara

4.Riwayat operasi ginekologi

5.Pemeriksaan pap smear

6.Usia menarche

7.Menopause

8.Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi

f. Kesehatan lingkungan/hygiene

g. Aspek psikososial meliputi : pola pikir, persepsi diri, suasana hati,

    hubungan/komunikasi, kebiasaan seksual, pertahanan koping, sistem

    nilai dan kepercayaan dan tingkat perkembangan.

h. Data laboratorium dan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang lain

i. Terapi medis yang diberikan

j. Efek samping dan respon pasien terhadap terapi

k.Persepsi klien terhadap penyakitnya

 

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis (kanker serviks) dan    agen injuri fisik (jika dilakukan terapi pembedahan)

2.Cemas b.d krisis situasional (histerektomi atau kemoterapi), ancaman 

   terhadap konsep diri, perubahan dalam status kesehatan, stres,

3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

  dengan faktor biologis (status hipermatebolik berkenaan dengan kanker)

   dan faktor psikososial

4.Resiko infeksi dengan faktor resiko ketidakadekuatan pertahanan 

  sekunder; ketidakadekuatan pertahanan imun tubuh; imunosupresi 

   (kemoterapi), dan prosedur invasi

5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang 

   penyakit; keterbatasan kognitif (dilihat dari tingkat pendidikan); 

   misinterpretasi dengan informasi yang diberikan ; dan tidak familiar  

   dengan  sumber informasi

6.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan

   perkembangan penyakit

7.Gangguan eliminasi fekal : Konstipasi b.d menurunnya mobilitas 

   intestinal

8.Retensi urin b.d penekanan yang keras pada uretra


A. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

 

      TUJUAN DIANGOSA KEPERAWATAN

1. Tujuan Diagnosa 1 ( NOC ) Kontrol Nyeri

       

Setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan selama …..x 24 jam, diharapkan respon nyeri pasien dapat terkontrol dengan

Kriteria hasil sebagai berikut :

-Klien mampu mengenal faktor-faktor penyebab nyeri, beratnya ringannya nyeri, durasi nyeri, frekuensi dan letak bagian tubuh yang nyeri

-Klien mampu melakukan tindakan pertolongan non-analgetik, seperti napas dalam, relaksasi dan distraksi

-Klien melaporkan gejala-gejala kepada tim kesehatan

-Klien mampu mengontrol nyeri

-Ekspresi wajah klien rileks

-Klien melaporkan adanya penurunan tingkat nyeri dalam rentang sedang (skala nyeri: 4 sampai 6) hingga nyeri ringan (skala nyeri : 1 sampai 3)

-Klien melaporkan dapat beristirahan dengan nyaman

-Nadi klien dalam batas normal (80-100x/menit)

-Tekanan darah klien dalam batas normal (120/80 mmHG)

-Frekuensi pernafasan klien dalam batas normal (12 – 20 x/menit)

 

2. Tujuan Diagnosa 2 ( NOC ) Kontrol Cemas

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat mengkontrol cemas dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Perawat memonitor  tingkat kecemasan pasien

- Klien mampu menurunkan penyebab-penyebab kecemasan

- Perawat dan keluarga dapat menurunkan stimulus lingkungan ketika  pasien

 cemas

- Klien mampu mencari informasi tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk

   menurunkan kecemasan

- Klien manpu menggunakan strategi koping yang efektif

- Klien melaporkan kepada perawat penurunan kecemasan

- Klien mampu menggunakan teknik relaksasi  untuk menurunkan cemas

- Klien mampu mempertahankan hubungan social, dan konsentrasi

- Klien melaporkan kepada perawat tidur cukup, tidak ada keluhan fisik akibat

 kecemasan, dan tidak ada perilaku yang menunjukkan kecemasan

 

3. Tujuan Diagnosa 3 ( NOC ) intake makanan dan minuman

Status nutrisi :

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan status nutrisi meliputi intake makanan dan minuman membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

- Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

- Tidak ada tanda tanda malnutrisi

- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

 

4. Tujuan Diagnosa 4 ( NOC )

Pengetahuan:Kontrol infeksi

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali cara mengkontrol infeksi dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Mampu menerangkan cara-        cara penyebaran   infeksi

- Mampu menerangkan faktor-faktor yang berkontribusi dengan

  penyebaran

- Mampu menjelaskan tanda- tanda dan gejala

- Mampu menjelaskan  aktivitas yang  dapat meningkatkan   resistensi terhadap

  infeksi

 

 

5. Tujuan Diagnosa 5 ( NOC )

Pengetahuan : proses penyakit

Pengetahuan : prosedur perawatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali tentang proses penyakit dan prosedur perawatan dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Pasien mengenal      nama penyakit,  proses penyakit,   faktor penyebab    atau

   faktor      pencetus, tanda dan   gejala, ara meminimalkan     perkembangan       penyakit,     komplikasi penyakit dan cara          mencegah   komplikasi

- Pasien mengetahui   prosedur     perawatan, tujuan  perawatan dan 

  manfaat tindakan.

 

 

6. Tujuan Diagnosa 6 ( NOC )

Meningkatkan citra tubuh,

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan citra tubuh atau gambaran tubuh pasien meningkat dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Pasien mengungkapkan penerimaan citra tubuh secara verbal maupuan non

  verbal

- Pasien mampu mempertahankan kontak mata ketika berkomunikasi

- Pasien mampu melakukan komunikasi terbuka

- Pasien menunjukkan tingkat kepercayaan diri

 

7. Tujuan Diagnosa 7 ( NOC )

Buang Air Besar

Setelah dilakukan asuhan keperawatan kepada pasien selama ….x 24 jam, diharapkan pasien tidak mengalamai gangguan dalam buang air besar, dengan kriteria hasil:

- Pasien kembali ke    pola dan normal   dari fungsi bowel

- Terjadi perubahan   pola hidup untuk           menurunkan factor        penyebab    konstipasi

 

7. Tujuan Diagnosa 7 ( NOC )

Inkontinensia urin

Setelah dilakukan asuhan keperawaran selama ...x24 jam, pasien tidak mengalami inkontinensia urin, dengan kriteria hasil:

- Pasien mampu memprekdisikan pola eliminasi urin

- Pasien mampu memulai dan memghentikan aliran urin

- Tidak adanya tanda-tanda infeksi

 

  

INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)

 

1.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 1

1.  Manajemen Nyeri

-    Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik, durasi,        frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor pencetus

-    Observasi isyarat-isyarat  verbal dan non verbal dari ketidaknyamanan,

     meliputi ekspresi wajah, pola tidur, nasfu makan, aktitas dan hubungan

     sosial.

-    Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran. Pemberian

     analgetik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : prinsip pemberian

    obat 6 benar (benar nama, benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu

     pemberian, dan benar dokumentasi)

-    Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri

-    Kaji pengalaman masa lalu individu tentang nyeri

-    Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi,

    dan tindakan pencegahan

-   Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided

     imagery, terapi musik, dan distraksi)

-    Anjurkan klien untuk meningkatkan tidur/istirahat

-    Anjurkan klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika tindakan

    tidak berhasil atau terjadi keluhan lain

 

2.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 2

Menurunkan cemas:

-    Tenangkan pasien dan kaji tingkat kecemasan pasien

-    Berusaha memahami keadaan pasien (rasa empati)

-    Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan dengan

    komunikasi yang baik

-    Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan

    kenyamanan

-    Ciptakan hubungan saling percaya

-    Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas dan

    dengarkan dengan penuh perhatian

-    Ajarkan pasien teknik relaksasi

-    Anjurkan pasien untuk  meningkatkan ibadah dan berdoa

-    Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan yang mengurangi

    kecemasan pasien

 

3.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 3

 

1.  Manajemen Nutrisi

-    Kaji adanya alergi makanan

-    Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah nutrisi yang sesuai

      dengan keadaan pasien

-    Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

-    Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi pasien

2. Monitoring nutrisi

-    Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

-    Berikan lingkungan yang nyaman dan bersih selama makan

-    Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan

-    Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

-    Monitor turgor kulit

-    Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

-    Monitor mual dan muntah

-    Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

-    Kaji makanan kesukaan

-    Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

-    Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

-    Monitor variasi makanan yang dikonsumsi pasien

 

4.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 4

Kontrol Infeksi

-    Bersikan lingkungan setelah digunakan oleh pasien

-    Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan

-    Batasi jumlah pengunjung

-    Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu

-    Anjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat

-    Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan

-    Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah

    meninggalkan ruangan pasien

-    Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

-    Gunakan universal precautions

-    Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV

-    Lakukan teknik perawatan luka dengan memperhatikan prinsip septik dan

     aseptik

-    Anjurkan istirahat

-    Kolaborasi pemberian terapi antibiotik dengan memperhatikan prinsip

     pemberian obat 6 benar (benar obat, benar nama, benar dosis, benar

     waktu, benar cara pemberian, dan benar dokumentasi)

-    Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda, gejala dari infeksi dan

     cara pencegahan infeksi

 

5.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 5

1.  Pembelajaran : proses penyakit

-   Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit

-    Jelaskan nama penyakit, proses penyakit, faktor penyebab atau faktor

     penc etus, tanda dan gejala, cara meminimalkan perkembangan

     penyakit,komplikasi penyakit dan cara mencegah komplikas

-    Berikan informasi tentang kondisi perkembangan klien

-    Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas    kesehatan

 

2.  Pembelajaran: prosedur/perawatan

-    Informasikan klien waktu   pelaksanaan prosedur/perawatan

-    Informasikan klien lama waktu    pelaksanaan prosedur/perawatan

-    Kaji pengalaman klien dan tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang           akan dilakukan

-    Jelaskan tujuan        prosedur/perawatan

-    Instruksikan klien utnuk   berpartisipasi selama     prosedur/perawatan

-    Jelaskan hal-hal yang perlu         dilakukan setelah          prosedur/perawatan

-    Ajarkan tehnik koping seperti   relaksasi untuk mengurangi efek  dari  

        prosedur yang dilakukan

 

6.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 6

Peningkatan citra tubuh

-    Kaji penerimaan pasien      tentang kondisinya saat ini

-    Bantu klien untuk    mendiskusikan perubahan t   ubuh akibta penyakit

-    Bantu klien untuk    mendiskusikan fungsi tubuh yang terganggu

-    Kaji perasaan klien ketika berinteraksi dengan orang       lain

-    Kaji persepsi klien dan       keluarga tentang perubahan   tubuh yang

     terjadi

-    Kaji strategi mengatasi   masalah (koping) yang   digunakan-   

     Kaji apakah perubahan    gambaran diri mempengaruhi hubungan sosial

    klien

-    Bantu klien mengidentifikasi       bagian tubuh lain yang bernilai positif

-    Kaji dukungan sosial yang dimiliki klien

 

7.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 7

 

Intervensi : Manajemen Konstipasi

-    Monitor tanda dan gejala konstipasi

-    Monitor warna, konsistensi, jumlah dan waktu buang air besar

-    Konsultasikan dengan dokter tentang pemberian laksatif, enema dan

     pengobatan

-    Berikan cairan yang adekuat

 

8.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 8

 Intervensi : Pemasangan Kateter

-    Menjelaskan prosedur dan rasional intervensi         kateterisasi

-    Monitore intake dan output

-    Menjaga teknik aseptik dalam      melakukan kateterisasi

-    Memelihara drainase urinari        secara tertutup.

 

Referensi :

 1. alodokter.com/miom

2. klikdokter.com/penyakit/mioma-uteri

3. halodoc.com/apakah-mioma-uteri-termasuk-kondisi-berbahaya

4. Diagnosa Keperawatan,NOC,NIC