Jumat, 12 Juni 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MIOMA UTERI


PENGERTIAN

Uterine fibroid atau miom merupakan benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di rahim. Miom atau fibroid uterus dapat tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun bagian luar.

 

dignosa keperawatan,sdki,nanda,nic,noc,
Nursing Diagnoses

Jenis mioma uteri

1.Intramural 

adalah jenis yang umum terjadi. Ini tertanam di dinding otot rahim. 

2.Subserosal 

ang meluas ke luar dinding rahim dan tumbuh di sekitar lapisan jaringan rahim luar. Jenis ini bisa berkembang menjadi mioma bertangkai, ketika miom memiliki tangkai dan bisa membesar. 

3.Submukosa,

jenis ini bisa mendorong hingga ke dalam rongga rahim dan biasanya ditemukan di otot bawah lapisan dalam dinding rahim.

4.Serviks,

yang berakar di leher rahim.

 

GEJALA MIOMA UTERI

1.Menstruasi  jumlah banyak.

2.Perut terasa penuh/begah dan membesar.

3.Nyeri panggul kronik yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh.

 4.Gangguan berkemih.

5.Konstipasi.

6.Penimbunan cairan di rongga perut.

7.Dll

 

 ASUHAN KEPERAWATAN

 A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a. Data biografi pasien

b. Riwayat kesehatan saat ini, meliputi : keluhan utama masuk RS, faktor        pencetus, lamanya keluhan, timbulnya keluhan, faktor yang                        memperberat, upaya yang dilakukan untuk mengatasi, dan diagnosis

     medik.

c. Riwayat kesehatan masa lalu, meliputi : penyakit yang pernah dialami,        riwayat alergi, imunisasi, kebiasaan merokok,minum kopi, obat-obatan        dan alkohol

d. Riwayat kesehatan keluarga

e. Pemeriksaan fisik umum dan keluhan yang dialami. Untuk pasien

   dengan kanker servik, pemeriksaan fisik dan pengkajian keluhan lebih

    spesifik ke arah pengkajian obstretri dan ginekologi, meliputi :


1.Riwayat kehamilan, meliputi : gangguan kehamilan, proses persalinan,

   lama persalinan, tempat persalinan, masalah persalinan, masalah nifas

   serta laktasi, masalah bayi dan keadaan anak saat ini

2.Pemeriksaan genetalia

3.Pemeriksaan payudara

4.Riwayat operasi ginekologi

5.Pemeriksaan pap smear

6.Usia menarche

7.Menopause

8.Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi

f. Kesehatan lingkungan/hygiene

g. Aspek psikososial meliputi : pola pikir, persepsi diri, suasana hati,

    hubungan/komunikasi, kebiasaan seksual, pertahanan koping, sistem

    nilai dan kepercayaan dan tingkat perkembangan.

h. Data laboratorium dan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang lain

i. Terapi medis yang diberikan

j. Efek samping dan respon pasien terhadap terapi

k.Persepsi klien terhadap penyakitnya

 

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis (kanker serviks) dan    agen injuri fisik (jika dilakukan terapi pembedahan)

2.Cemas b.d krisis situasional (histerektomi atau kemoterapi), ancaman 

   terhadap konsep diri, perubahan dalam status kesehatan, stres,

3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

  dengan faktor biologis (status hipermatebolik berkenaan dengan kanker)

   dan faktor psikososial

4.Resiko infeksi dengan faktor resiko ketidakadekuatan pertahanan 

  sekunder; ketidakadekuatan pertahanan imun tubuh; imunosupresi 

   (kemoterapi), dan prosedur invasi

5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang 

   penyakit; keterbatasan kognitif (dilihat dari tingkat pendidikan); 

   misinterpretasi dengan informasi yang diberikan ; dan tidak familiar  

   dengan  sumber informasi

6.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan

   perkembangan penyakit

7.Gangguan eliminasi fekal : Konstipasi b.d menurunnya mobilitas 

   intestinal

8.Retensi urin b.d penekanan yang keras pada uretra


A. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

 

      TUJUAN DIANGOSA KEPERAWATAN

1. Tujuan Diagnosa 1 ( NOC ) Kontrol Nyeri

       

Setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan selama …..x 24 jam, diharapkan respon nyeri pasien dapat terkontrol dengan

Kriteria hasil sebagai berikut :

-Klien mampu mengenal faktor-faktor penyebab nyeri, beratnya ringannya nyeri, durasi nyeri, frekuensi dan letak bagian tubuh yang nyeri

-Klien mampu melakukan tindakan pertolongan non-analgetik, seperti napas dalam, relaksasi dan distraksi

-Klien melaporkan gejala-gejala kepada tim kesehatan

-Klien mampu mengontrol nyeri

-Ekspresi wajah klien rileks

-Klien melaporkan adanya penurunan tingkat nyeri dalam rentang sedang (skala nyeri: 4 sampai 6) hingga nyeri ringan (skala nyeri : 1 sampai 3)

-Klien melaporkan dapat beristirahan dengan nyaman

-Nadi klien dalam batas normal (80-100x/menit)

-Tekanan darah klien dalam batas normal (120/80 mmHG)

-Frekuensi pernafasan klien dalam batas normal (12 – 20 x/menit)

 

2. Tujuan Diagnosa 2 ( NOC ) Kontrol Cemas

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat mengkontrol cemas dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Perawat memonitor  tingkat kecemasan pasien

- Klien mampu menurunkan penyebab-penyebab kecemasan

- Perawat dan keluarga dapat menurunkan stimulus lingkungan ketika  pasien

 cemas

- Klien mampu mencari informasi tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk

   menurunkan kecemasan

- Klien manpu menggunakan strategi koping yang efektif

- Klien melaporkan kepada perawat penurunan kecemasan

- Klien mampu menggunakan teknik relaksasi  untuk menurunkan cemas

- Klien mampu mempertahankan hubungan social, dan konsentrasi

- Klien melaporkan kepada perawat tidur cukup, tidak ada keluhan fisik akibat

 kecemasan, dan tidak ada perilaku yang menunjukkan kecemasan

 

3. Tujuan Diagnosa 3 ( NOC ) intake makanan dan minuman

Status nutrisi :

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan status nutrisi meliputi intake makanan dan minuman membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

- Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

- Tidak ada tanda tanda malnutrisi

- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

 

4. Tujuan Diagnosa 4 ( NOC )

Pengetahuan:Kontrol infeksi

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali cara mengkontrol infeksi dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Mampu menerangkan cara-        cara penyebaran   infeksi

- Mampu menerangkan faktor-faktor yang berkontribusi dengan

  penyebaran

- Mampu menjelaskan tanda- tanda dan gejala

- Mampu menjelaskan  aktivitas yang  dapat meningkatkan   resistensi terhadap

  infeksi

 

 

5. Tujuan Diagnosa 5 ( NOC )

Pengetahuan : proses penyakit

Pengetahuan : prosedur perawatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali tentang proses penyakit dan prosedur perawatan dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Pasien mengenal      nama penyakit,  proses penyakit,   faktor penyebab    atau

   faktor      pencetus, tanda dan   gejala, ara meminimalkan     perkembangan       penyakit,     komplikasi penyakit dan cara          mencegah   komplikasi

- Pasien mengetahui   prosedur     perawatan, tujuan  perawatan dan 

  manfaat tindakan.

 

 

6. Tujuan Diagnosa 6 ( NOC )

Meningkatkan citra tubuh,

Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama …... x 24 jam, diharapkan citra tubuh atau gambaran tubuh pasien meningkat dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Pasien mengungkapkan penerimaan citra tubuh secara verbal maupuan non

  verbal

- Pasien mampu mempertahankan kontak mata ketika berkomunikasi

- Pasien mampu melakukan komunikasi terbuka

- Pasien menunjukkan tingkat kepercayaan diri

 

7. Tujuan Diagnosa 7 ( NOC )

Buang Air Besar

Setelah dilakukan asuhan keperawatan kepada pasien selama ….x 24 jam, diharapkan pasien tidak mengalamai gangguan dalam buang air besar, dengan kriteria hasil:

- Pasien kembali ke    pola dan normal   dari fungsi bowel

- Terjadi perubahan   pola hidup untuk           menurunkan factor        penyebab    konstipasi

 

7. Tujuan Diagnosa 7 ( NOC )

Inkontinensia urin

Setelah dilakukan asuhan keperawaran selama ...x24 jam, pasien tidak mengalami inkontinensia urin, dengan kriteria hasil:

- Pasien mampu memprekdisikan pola eliminasi urin

- Pasien mampu memulai dan memghentikan aliran urin

- Tidak adanya tanda-tanda infeksi

 

  

INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)

 

1.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 1

1.  Manajemen Nyeri

-    Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik, durasi,        frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor pencetus

-    Observasi isyarat-isyarat  verbal dan non verbal dari ketidaknyamanan,

     meliputi ekspresi wajah, pola tidur, nasfu makan, aktitas dan hubungan

     sosial.

-    Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran. Pemberian

     analgetik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : prinsip pemberian

    obat 6 benar (benar nama, benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu

     pemberian, dan benar dokumentasi)

-    Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri

-    Kaji pengalaman masa lalu individu tentang nyeri

-    Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi,

    dan tindakan pencegahan

-   Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided

     imagery, terapi musik, dan distraksi)

-    Anjurkan klien untuk meningkatkan tidur/istirahat

-    Anjurkan klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika tindakan

    tidak berhasil atau terjadi keluhan lain

 

2.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 2

Menurunkan cemas:

-    Tenangkan pasien dan kaji tingkat kecemasan pasien

-    Berusaha memahami keadaan pasien (rasa empati)

-    Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan dengan

    komunikasi yang baik

-    Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan

    kenyamanan

-    Ciptakan hubungan saling percaya

-    Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas dan

    dengarkan dengan penuh perhatian

-    Ajarkan pasien teknik relaksasi

-    Anjurkan pasien untuk  meningkatkan ibadah dan berdoa

-    Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan yang mengurangi

    kecemasan pasien

 

3.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 3

 

1.  Manajemen Nutrisi

-    Kaji adanya alergi makanan

-    Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah nutrisi yang sesuai

      dengan keadaan pasien

-    Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

-    Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi pasien

2. Monitoring nutrisi

-    Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

-    Berikan lingkungan yang nyaman dan bersih selama makan

-    Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan

-    Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

-    Monitor turgor kulit

-    Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

-    Monitor mual dan muntah

-    Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

-    Kaji makanan kesukaan

-    Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

-    Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

-    Monitor variasi makanan yang dikonsumsi pasien

 

4.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 4

Kontrol Infeksi

-    Bersikan lingkungan setelah digunakan oleh pasien

-    Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan

-    Batasi jumlah pengunjung

-    Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu

-    Anjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat

-    Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan

-    Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah

    meninggalkan ruangan pasien

-    Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

-    Gunakan universal precautions

-    Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV

-    Lakukan teknik perawatan luka dengan memperhatikan prinsip septik dan

     aseptik

-    Anjurkan istirahat

-    Kolaborasi pemberian terapi antibiotik dengan memperhatikan prinsip

     pemberian obat 6 benar (benar obat, benar nama, benar dosis, benar

     waktu, benar cara pemberian, dan benar dokumentasi)

-    Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda, gejala dari infeksi dan

     cara pencegahan infeksi

 

5.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 5

1.  Pembelajaran : proses penyakit

-   Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit

-    Jelaskan nama penyakit, proses penyakit, faktor penyebab atau faktor

     penc etus, tanda dan gejala, cara meminimalkan perkembangan

     penyakit,komplikasi penyakit dan cara mencegah komplikas

-    Berikan informasi tentang kondisi perkembangan klien

-    Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas    kesehatan

 

2.  Pembelajaran: prosedur/perawatan

-    Informasikan klien waktu   pelaksanaan prosedur/perawatan

-    Informasikan klien lama waktu    pelaksanaan prosedur/perawatan

-    Kaji pengalaman klien dan tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang           akan dilakukan

-    Jelaskan tujuan        prosedur/perawatan

-    Instruksikan klien utnuk   berpartisipasi selama     prosedur/perawatan

-    Jelaskan hal-hal yang perlu         dilakukan setelah          prosedur/perawatan

-    Ajarkan tehnik koping seperti   relaksasi untuk mengurangi efek  dari  

        prosedur yang dilakukan

 

6.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 6

Peningkatan citra tubuh

-    Kaji penerimaan pasien      tentang kondisinya saat ini

-    Bantu klien untuk    mendiskusikan perubahan t   ubuh akibta penyakit

-    Bantu klien untuk    mendiskusikan fungsi tubuh yang terganggu

-    Kaji perasaan klien ketika berinteraksi dengan orang       lain

-    Kaji persepsi klien dan       keluarga tentang perubahan   tubuh yang

     terjadi

-    Kaji strategi mengatasi   masalah (koping) yang   digunakan-   

     Kaji apakah perubahan    gambaran diri mempengaruhi hubungan sosial

    klien

-    Bantu klien mengidentifikasi       bagian tubuh lain yang bernilai positif

-    Kaji dukungan sosial yang dimiliki klien

 

7.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 7

 

Intervensi : Manajemen Konstipasi

-    Monitor tanda dan gejala konstipasi

-    Monitor warna, konsistensi, jumlah dan waktu buang air besar

-    Konsultasikan dengan dokter tentang pemberian laksatif, enema dan

     pengobatan

-    Berikan cairan yang adekuat

 

8.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 8

 Intervensi : Pemasangan Kateter

-    Menjelaskan prosedur dan rasional intervensi         kateterisasi

-    Monitore intake dan output

-    Menjaga teknik aseptik dalam      melakukan kateterisasi

-    Memelihara drainase urinari        secara tertutup.

 

Referensi :

 1. alodokter.com/miom

2. klikdokter.com/penyakit/mioma-uteri

3. halodoc.com/apakah-mioma-uteri-termasuk-kondisi-berbahaya

4. Diagnosa Keperawatan,NOC,NIC