PENGERTIAN
Uterine fibroid atau miom merupakan
benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di rahim. Miom atau fibroid
uterus dapat tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun bagian luar.
Jenis
mioma uteri
1.Intramural
adalah jenis yang umum terjadi. Ini tertanam di
dinding otot rahim.
2.Subserosal
ang meluas ke luar dinding rahim dan tumbuh di
sekitar lapisan jaringan rahim luar. Jenis ini bisa berkembang menjadi mioma
bertangkai, ketika miom memiliki tangkai dan bisa membesar.
3.Submukosa,
jenis ini bisa mendorong hingga ke dalam rongga
rahim dan biasanya ditemukan di otot bawah lapisan dalam dinding rahim.
4.Serviks,
yang berakar di leher rahim.
GEJALA
MIOMA UTERI
1.Menstruasi jumlah banyak.
2.Perut terasa penuh/begah dan membesar.
3.Nyeri panggul kronik yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh.
4.Gangguan berkemih.
5.Konstipasi.
6.Penimbunan cairan di rongga perut.
7.Dll
a. Data biografi pasien
b. Riwayat kesehatan saat ini, meliputi : keluhan utama masuk RS, faktor pencetus, lamanya keluhan, timbulnya keluhan, faktor yang memperberat, upaya yang dilakukan untuk mengatasi, dan diagnosis
medik.
c. Riwayat kesehatan masa lalu, meliputi :
penyakit yang pernah dialami, riwayat alergi, imunisasi, kebiasaan
merokok,minum kopi, obat-obatan dan alkohol
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Pemeriksaan fisik umum dan keluhan yang dialami. Untuk pasien
dengan kanker servik, pemeriksaan fisik dan pengkajian keluhan lebih
spesifik ke arah pengkajian obstretri dan ginekologi, meliputi :
1.Riwayat kehamilan, meliputi : gangguan kehamilan, proses persalinan,
lama persalinan, tempat persalinan, masalah persalinan, masalah nifas
serta laktasi, masalah bayi dan keadaan anak saat ini
2.Pemeriksaan genetalia
3.Pemeriksaan payudara
4.Riwayat operasi ginekologi
5.Pemeriksaan pap smear
6.Usia menarche
7.Menopause
8.Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
f. Kesehatan lingkungan/hygiene
g. Aspek psikososial meliputi : pola pikir, persepsi diri, suasana hati,
hubungan/komunikasi, kebiasaan seksual, pertahanan koping, sistem
nilai dan kepercayaan dan tingkat perkembangan.
h. Data laboratorium dan pemeriksaan-pemeriksaan
penunjang lain
i. Terapi medis yang diberikan
j. Efek samping dan respon pasien
terhadap terapi
k.Persepsi klien terhadap penyakitnya
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis (kanker
serviks) dan agen injuri fisik (jika dilakukan terapi pembedahan)
2.Cemas b.d krisis situasional (histerektomi atau kemoterapi), ancaman
terhadap konsep diri, perubahan dalam
status kesehatan, stres,
3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis (status hipermatebolik berkenaan dengan kanker)
dan faktor psikososial
4.Resiko infeksi dengan faktor resiko ketidakadekuatan pertahanan
sekunder; ketidakadekuatan pertahanan imun tubuh; imunosupresi
(kemoterapi), dan prosedur invasi
5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakit; keterbatasan kognitif (dilihat dari tingkat pendidikan);
misinterpretasi dengan informasi yang diberikan ; dan tidak familiar
dengan sumber informasi
6.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan
perkembangan penyakit
7.Gangguan eliminasi fekal : Konstipasi b.d menurunnya mobilitas
intestinal
8.Retensi urin b.d penekanan yang keras pada uretra
A.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TUJUAN
DIANGOSA KEPERAWATAN
1. Tujuan Diagnosa 1 ( NOC ) Kontrol Nyeri
Setelah dilakukan pemberian asuhan
keperawatan selama …..x 24 jam, diharapkan respon nyeri pasien dapat terkontrol
dengan
Kriteria hasil sebagai berikut :
-Klien mampu
mengenal faktor-faktor penyebab nyeri, beratnya ringannya nyeri, durasi nyeri,
frekuensi dan letak bagian tubuh yang nyeri
-Klien mampu
melakukan tindakan pertolongan non-analgetik, seperti napas dalam, relaksasi
dan distraksi
-Klien melaporkan
gejala-gejala kepada tim kesehatan
-Klien mampu mengontrol nyeri
-Ekspresi wajah klien rileks
-Klien melaporkan adanya penurunan
tingkat nyeri dalam rentang sedang (skala nyeri: 4 sampai 6) hingga nyeri
ringan (skala nyeri : 1 sampai 3)
-Klien melaporkan
dapat beristirahan dengan nyaman
-Nadi klien dalam
batas normal (80-100x/menit)
-Tekanan darah
klien dalam batas normal (120/80 mmHG)
-Frekuensi
pernafasan klien dalam batas normal (12 – 20 x/menit)
2. Tujuan Diagnosa 2 ( NOC ) Kontrol Cemas
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien
selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat mengkontrol cemas dengan kriteria
hasil sebagai berikut:
- Perawat memonitor
tingkat kecemasan pasien
- Klien mampu menurunkan penyebab-penyebab kecemasan
- Perawat dan keluarga dapat menurunkan stimulus lingkungan ketika pasien
cemas
- Klien mampu mencari informasi tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk
menurunkan kecemasan
- Klien manpu menggunakan strategi koping yang
efektif
- Klien melaporkan kepada perawat penurunan
kecemasan
- Klien mampu menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
- Klien mampu mempertahankan hubungan social, dan
konsentrasi
- Klien melaporkan kepada perawat tidur cukup, tidak ada keluhan fisik akibat
kecemasan, dan tidak ada perilaku yang menunjukkan
kecemasan
3. Tujuan Diagnosa 3 ( NOC ) intake makanan dan minuman
Status
nutrisi :
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien
selama …... x 24 jam, diharapkan status nutrisi meliputi intake makanan dan
minuman membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
tujuan
- Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda tanda malnutrisi
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
4. Tujuan Diagnosa 4 ( NOC )
Pengetahuan:Kontrol
infeksi
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien
selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali cara
mengkontrol infeksi dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Mampu menerangkan
cara- cara penyebaran infeksi
- Mampu menerangkan faktor-faktor yang berkontribusi dengan
penyebaran
- Mampu menjelaskan
tanda- tanda dan gejala
- Mampu menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap
infeksi
5. Tujuan Diagnosa 5 ( NOC )
Pengetahuan
: proses penyakit
Pengetahuan : prosedur perawatan
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien
selama …... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali tentang
proses penyakit dan prosedur perawatan dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Pasien mengenal nama penyakit, proses penyakit, faktor penyebab atau
faktor pencetus,
tanda dan gejala, ara meminimalkan perkembangan
penyakit, komplikasi penyakit dan
cara mencegah komplikasi
- Pasien mengetahui prosedur perawatan, tujuan perawatan dan
manfaat tindakan.
6. Tujuan Diagnosa 6 ( NOC )
Meningkatkan
citra tubuh,
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien
selama …... x 24 jam, diharapkan citra tubuh atau gambaran tubuh pasien
meningkat dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Pasien mengungkapkan penerimaan citra tubuh secara verbal maupuan non
verbal
- Pasien mampu mempertahankan kontak mata ketika
berkomunikasi
- Pasien mampu melakukan komunikasi terbuka
- Pasien menunjukkan tingkat kepercayaan diri
7. Tujuan Diagnosa 7 ( NOC )
Buang Air Besar
Setelah dilakukan asuhan keperawatan kepada pasien
selama ….x 24 jam, diharapkan pasien tidak mengalamai gangguan dalam buang air
besar, dengan kriteria hasil:
- Pasien kembali ke pola
dan normal dari fungsi bowel
- Terjadi perubahan pola
hidup untuk menurunkan factor penyebab konstipasi
7. Tujuan Diagnosa 7 ( NOC )
Inkontinensia
urin
Setelah dilakukan asuhan keperawaran selama ...x24
jam, pasien tidak mengalami inkontinensia urin, dengan kriteria hasil:
- Pasien mampu memprekdisikan pola eliminasi urin
- Pasien mampu memulai dan memghentikan aliran urin
- Tidak adanya tanda-tanda infeksi
INTERVENSI
KEPERAWATAN (NIC)
1.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
1
1. Manajemen
Nyeri
- Kaji
secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor pencetus
- Observasi
isyarat-isyarat verbal dan non verbal
dari ketidaknyamanan,
meliputi ekspresi wajah, pola tidur, nasfu
makan, aktitas dan hubungan
sosial.
- Kolaborasi
pemberian analgetik sesuai dengan anjuran. Pemberian
analgetik harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut : prinsip pemberian
obat 6 benar (benar nama, benar
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu
pemberian, dan benar dokumentasi)
- Gunakan
komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
- Kaji pengalaman masa lalu individu tentang
nyeri
- Berikan
informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi,
dan tindakan pencegahan
- Ajarkan penggunaan teknik
non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided
imagery, terapi musik, dan
distraksi)
- Anjurkan
klien untuk meningkatkan tidur/istirahat
- Anjurkan
klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika tindakan
tidak berhasil atau terjadi
keluhan lain
2.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
2
Menurunkan cemas:
- Tenangkan
pasien dan kaji tingkat kecemasan pasien
- Berusaha
memahami keadaan pasien (rasa empati)
- Berikan
informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan dengan
komunikasi yang baik
- Mendampingi
pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan
- Ciptakan
hubungan saling percaya
- Bantu
pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas dan
dengarkan dengan penuh perhatian
- Ajarkan
pasien teknik relaksasi
- Anjurkan
pasien untuk meningkatkan ibadah dan
berdoa
- Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat-obatan yang mengurangi
kecemasan pasien
3.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
3
1. Manajemen
Nutrisi
- Kaji
adanya alergi makanan
- Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah nutrisi yang sesuai
dengan keadaan pasien
- Berikan diet yang mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi pasien
2. Monitoring nutrisi
- Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
- Berikan
lingkungan yang nyaman dan bersih selama makan
- Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam
makan
- Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Monitor
turgor kulit
- Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
- Monitor
mual dan muntah
- Monitor
kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
- Kaji
makanan kesukaan
- Monitor
pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
- Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
- Monitor
variasi makanan yang dikonsumsi pasien
4.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
4
Kontrol Infeksi
- Bersikan
lingkungan setelah digunakan oleh pasien
- Ganti
peralatan pasien setiap selesai tindakan
- Batasi
jumlah pengunjung
- Ajarkan
cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu
- Anjurkan
pasien untuk cuci tangan dengan tepat
- Gunakan
sabun antimikrobial untuk cuci tangan
- Anjurkan
pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah
meninggalkan ruangan pasien
- Cuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Gunakan
universal precautions
- Lakukan
perawatan aseptic pada semua jalur IV
- Lakukan
teknik perawatan luka dengan memperhatikan prinsip septik dan
aseptik
- Anjurkan
istirahat
- Kolaborasi
pemberian terapi antibiotik dengan memperhatikan prinsip
pemberian obat 6 benar (benar
obat, benar nama, benar dosis, benar
waktu, benar cara pemberian, dan benar
dokumentasi)
- Ajarkan
pasien dan keluarga tentang tanda-tanda, gejala dari infeksi dan
cara pencegahan infeksi
5.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
5
1. Pembelajaran
: proses penyakit
-
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
- Jelaskan
nama penyakit, proses penyakit, faktor
penyebab atau faktor
penc etus, tanda dan gejala, cara
meminimalkan perkembangan
penyakit,komplikasi penyakit dan
cara mencegah komplikas
- Berikan
informasi tentang kondisi perkembangan klien
- Anjurkan
klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas kesehatan
2. Pembelajaran:
prosedur/perawatan
- Informasikan
klien waktu pelaksanaan
prosedur/perawatan
- Informasikan
klien lama waktu pelaksanaan
prosedur/perawatan
- Kaji
pengalaman klien dan tingkat pengetahuan
klien tentang prosedur yang akan
dilakukan
- Jelaskan
tujuan prosedur/perawatan
- Instruksikan
klien utnuk berpartisipasi selama prosedur/perawatan
- Jelaskan
hal-hal yang perlu dilakukan
setelah prosedur/perawatan
- Ajarkan tehnik koping seperti relaksasi untuk mengurangi efek dari
prosedur yang
dilakukan
6.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
6
Peningkatan citra tubuh
- Kaji
penerimaan pasien tentang kondisinya
saat ini
- Bantu
klien untuk mendiskusikan perubahan t ubuh akibta penyakit
- Bantu
klien untuk mendiskusikan fungsi tubuh yang terganggu
- Kaji
perasaan klien ketika berinteraksi dengan
orang lain
- Kaji
persepsi klien dan keluarga tentang
perubahan tubuh yang
terjadi
- Kaji strategi mengatasi masalah (koping) yang digunakan-
Kaji apakah perubahan gambaran diri mempengaruhi hubungan sosial
klien
- Bantu
klien mengidentifikasi bagian tubuh
lain yang bernilai positif
- Kaji
dukungan sosial yang dimiliki klien
7.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
7
Intervensi : Manajemen Konstipasi
- Monitor
tanda dan gejala konstipasi
- Monitor
warna, konsistensi, jumlah dan waktu buang air besar
- Konsultasikan
dengan dokter tentang pemberian laksatif, enema dan
pengobatan
- Berikan
cairan yang adekuat
8.INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA
8
- Menjelaskan
prosedur dan rasional intervensi kateterisasi
- Monitore
intake dan output
- Menjaga
teknik aseptik dalam melakukan
kateterisasi
- Memelihara
drainase urinari secara tertutup.
Referensi :
2. klikdokter.com/penyakit/mioma-uteri
3. halodoc.com/apakah-mioma-uteri-termasuk-kondisi-berbahaya
4. Diagnosa
Keperawatan,NOC,NIC