Rabu, 09 Februari 2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN (S A P ) TERAPI AKUPRESUR DIABETES MELLITUS (DM)

 

1.         Definisi terapi Akupresur

Akupresur adalah pengobatan tradisional  berasal dari Jepang, yang telah berkembang di Asia lebih dari 5000 tahun . Akupresur mempunyai prinsip kerja, yang sama dengan Akupuntur dengan cara menstimulasi 14 sistem meridian guna menyeimbangkan bio energi yng berada di dalam tubuh yaitu, yin, yang, dan qi (chee). Setiap meridian mempunyai 400-500 titik saluran energi yang saling berhubungan dengan organ dalam, serta sistem tertentu yang berfungsi sebagai katup untuk menyalurkan energi pada seluruh tubuh. Akupresur menggunakan tangan atau benda tumpul untuk memijat (Putri & Amalia, 2019). Akupresur adalah metode non-invasiv. Akupresur akan nyaman dilakukan pada penderita Diabetes karena tidak ada ketakutan penusukan jarum. Akupresur merupakan salah satu bentuk terapi yang dapat dilakukan untuk membantu menstabilkan glukosa darah penderita Diabetes Melitus (Jumari, dkk, 2019).

 2.         Tujuan terapi Akupresur

Tujuan terapi Akupresur  untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh, sebagai relaksasi tubuh, menyeimbangkan hormon dalam tubuh, serta meningkatkan sirkulasi darah dan mobilitas otot, meningkatkan sistem imun, menurunkan stres, dan meningkatkan kesehatan fisikal (Nurgiwiati, 2018).

3.         Manfaat terapi Akupresur

Akupresur  mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasi (pemulihan) dan meningkatkan daya tahan tubuh.

 Untuk pencegahan penyakit, akupresur bisa dipraktikan pada saat-saat tertentu secara teratur sebelum sakit, tujuannya untuk mencegah masuknya penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh. Akupresur juga dapat bermanfaat sebagai rehabilitasi (pemulihan) dengan cara meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit. Selain itu, akupresur juga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh (promotif) walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit (Fengge, 2012).

 4.         Pengaruh terapi Akupresur terhadap penurunan kadar gula darah

Akupresur  suatu terapi yang efektif, baik untuk mencegah maupun untuk terapi. Selain itu, tehnik akupresur mudah dipelajari dan dapat diberikan dengan cepat, biaya murah dan efektif untuk mengatasi berbagai gejala. Akupresur bisa mengaktifkan salah satu enzim metabolisme karbohidrat dan bisa berefek pada hipotalamus. Akupresur bekerja pada pankreas untuk meningkatkan sintesis insulin, meningkatkan salah satu reseptor pada sel target, dan mempercepat penggunaan glukosa didalam sel, sehingga hasilnya adalah menurunkan kadar gula yang ada di darah (Masithoh, dkk, 2016).

 5. Prosedur tindakan terapi Akupresur

A. Alat yang dibutuhkan :

1)Minyak

2)Sarung tangan

 

B. Pre interaksi

1.Memberi salam

2.Memperkenalkan diri.

3.Menjelaskan prosedur tindakan

4.Menjelaskan tujuan prosedur

5.Melakukan kontrak waktu dengan pasien

6.Menanyakan kesiapan pasien

 

C. Tahap kerja

1.Membaca Bismillah

2.Mencuci tangan sebelum tindakan

3.Mempersiapkan alat dan bahan

4.Menjaga privasi pasien

5.Posisikan pasien senyaman mungkin dengan posisi berbaring

6.Berikan minyak atau body lotion agar kulit tidak lecet

 

D. Titik titik yang di pijat

 

      1). TITIK AKUPRESUR LV 3


TITIK AKUPRESUR LV 3

  Letaknya antara ibu jari dan jari kedua , ditarik keatas sampai mentok terus di turunkan sedikit.

                    2). TITIK AKUPRESUR KI 3


TITIK AKUPRESUR KI 3

                     Letak antara mata kaki bagian dalam dan tendon asites


                     3). TITIK AKUPRESUR SP 6


TITIK AKUPRESUR SP 6

                       Letak 4 jari keatas dari mata kaki sebelah dalam


                    4). TITIK AKUPRESUR SP 36


TITIK AKUPRESUR SP 36

                                Letak 4 jari dari mata lutut sebelah luar

                D.   Cara pemijatan :

Lakukan pemujatan sebanyak 30 kali searah jarum jam.

             E. Fase terminasi

    

            F. Hasil

          1) Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan

         2) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya

        3) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

       4) Cuci tangan

 F. Dokumentasi

      1) Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam pelaksanan

      2) Catat hasil tindakan ( respon subjektif dan objektif).

 

 

























 


Minggu, 06 Februari 2022

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU J DENGAN HIPERTENSI SDKI,SIKI,SLKI

 

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU J DENGAN HIPERTENSI

SDKI,SIKI,SLKI

 Pengkajian

A.Data Umum

1.Nama KK     : Ibu J

2.Usia              : 70 Tahun

3.Pendidikan   : SD

4.Perkerjaan    : IRT

5.Alamat         : dukuh K

6.Komposisi anggota keluarga           :

 

No

Nama

(Inisial)

Jenis

Kelamin

Hubungan

dg KK

Umur

Pendidi

kan

Pekerjaan

1

An.S

Laki-Laki

Anak

25 Tahun

SLTA

buruh

 

Genogram
 
askep keluarga komunitas hipertensi


7.Tipe keluarga

Keluaga Ibu J memiliki kelurga dengan tipe keluarga Trhee generation Family ( Binuclear ),yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu nenek,  ibu, dan cucu dalam satu rumah.

 .Suku

Ibu J berasal dari suku Jawa, bahasa yang mereka gunakan sehari-harinya adalah bahasa jawa baik antara anggota keluarga maupun dengan tetangga sekitar 

9.Agama

Agama yang dianut oleh keluarga Ibu J adalah   Islam. Anggota keluarga tidak ada perbedaan keyakinan dan perbedaaan praktek ibadah, keluarga Ibu J selalu menjalankan ibadah sesuai dengan aturan dan jadwalnya. Seperti melaksanakan sholat 5 kali sehari dan kadang-kadang mengkuti Acara pengajian. Agama dianggap oleh keluarga Ibu J adalah sebagai landasan dasar atas keyakinan dan nilai yang mempengaruhi kehidupan keluarga. 

10.Status Sosial Ekonomi Keluarga

Ibu J tidak  bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari , mendapat bantuan dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan ( PKH ),dengan status ekonomi keluarga kurang mampu.

11.Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ibu Jjarang sekali melakukan rekreasi ketempat hiburan. Saat santai di rumah keluarga sering duduk berkumpul bersama sambil menonton televisi dan berkumpul dengan tetangga sekitar 

B.Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1.Tahap Perkembangan          Keluarga Saat Ini adalah tahap perkembangan Anak Remaja dengan tugas perkembangan sebagai berikut :

* Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab

* Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga

* Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua 

2.Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Ibu S memenuhi tugasnya sebagai kepala rumah tangga, ibu S mengatakan tugas yang belum terpenuhi adalah memperluas pengalaman bagi anak remaja dan berbagi aktivitas baru 

3.Riwayat Keluarga Inti

 Ibu J mengatakan suami sudah meninggal , ketika menikah masih sama –sama muda dan atas dasar suka sama suka, setelah menikah mereka dikaruniai 4 orang anak 

4.Riwayat Keluarga Sebelumnya

Orang tua dari ibu. S dan Bpk A keduanya sudah meninggal, Ibu J mengatakan bahwa ibunya menderita penyakit yang sama yaitu hipertensi namun ayahnya tidak menderita penyakit yang sama, dan orang tua dan kakak dari Bpk.A menderita penyakit jantung.

C.        Lingkungan

1.Karakteristik Rumah

Model rumah yang ditempati keluarga Ibu J rumah semi permanen dan milik sendiri ,Mereka sudah lama tinggal disana. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2 buah kamar, 1 ruang dapur, dan 1 kamar mandi. Rumah ibu J ,semi permanen berlantai Plester semen 

2.         Ventilasi dan Penerangan

Rumah yang dihuni oleh keluarga Ibu J memiliki ventilasi, yang mana ventilasi tersebut dapat berfungsi dengan baik. Begitupun halnya dengan pencahayaan dari rumah Ibu.J, rumah ini memiliki banyak jendela dan kamar memiliki dua jendela kecil, serta satu pintu di dapur. Dengan hal ini terlihat jelas bahwa rumah yang ditempati oleh keluarga Ibu Jsudah cukup terpapar dengan cahaya matahari. 

3.         Persediaan air bersihKeluarga Ibu J memiliki tempat penampungan air untuk memasak dan mencuci piring yang airnya diperoleh dari perpipaan desa . Untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, mandi keluarga ibu.J 

4.Pembuangan sampah

Keluarga Ibu J membuang sampah setiap 2x seminggu, sampah dibuang kebelakang rumah dengan cara sampah dibakar lalu di timbun 

5.Jamban / WC ( tipe jarak dari sumber air )

Rumah Ibu J memiliki WC, atau jamban pada rumahnya, pembuangan tinja di buang di sungai

6.Denah rumah

 

asuhan keperawatan keluarga hipertensi

 

7.Lingkungan sekitar rumah

Disekitar rumah terlihat lingkungan yang kurang bersih  banyak rumput dan kurang  terawat   

8.Sarana komunikasi dan transportasi

Dalam berkomunikasi keluarga Ibu J menggunakan bahasa jawa. Alat transportasi yang sering digunakan adalah motor

9.Fasilitas Hiburan

Fasilitas hiburan yang terdapat di rumah Ibu J adalah televisi 

 10.Fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas yang merupakan tempat berobat keluarga ibu.j 

D.Sosial

1.Karakteristik tetangga dan komunitas

Dilingkungan keluarga ibu.J Lingkungan tetangga umumnya berasal dari  suku yang sama, tetapi hubungan antar tetangga cukup baik, keluarga sering terlihat duduk bersama-sama di waktu sore hari. Sanitasi tempat tinggal keluarga Ibu J sudah cukup bagus tidak terlalu dekat dengan jalan raya sehingga tidak langsung terpapar dengan polusi udara. Rumah yang berada disekitar komunitas adalah Semi permanen. Profesi dikomunitas kebanyakan adalah wiraswasta . Fasilitas yang ada didalam komunitas cukup banyak seperti masjid, posyandu balita dan lansia, Bidan desa. mayoritas masyarakat naik kendaraan sendiri.Kawasan ini terbilang aman karena tidak pernah terjadi kasus kejahatan. 

2.Mobilitas Geografis Keluarga

Ibu J Merupakan Warga Rt.1 Rw.16 Desa Rambe anak dukuh Kendal   yang merupakan warga pendatang dan memiliki tempat tinggal rumah pribadi dan keluarga mampu bersosialisasi dengan warga sekitar 

3.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Anggota keluarga Ibu J sering berkumpul sekeluarga dan menonton TV bersama. Apabila keluarga sakit seperti demam keluarga langsung di bawa ke pelayanan kesehatan seperti kepuskeSas lain-lain. Keluarga Ibu J biasanya melaksanakan ibadah dirumah. Keluarga memandang positif dan senang dengan kegiatan yang telah dilakukan di Dukuh K. 

4.Sistem Pendukung Keluarga

Dalam keluarga yang berperan sebagai pendukung keluarga yaitu Ibu J dan apabila merasa ada masalah atau kesulitan keluarga selalu membagi atau menceritakan dengan anggota keluarga lainnya 

E.Struktur Keluarga

1.Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi yang digunakan oleh Ibu J Yaitu : Komunikasi dengan sifat terbuka Setiap ada masalah pasti dibicarakan dan di pecahkan secara bersama sebelum mengambil keputusan. 

2.Struktur Kekuatan Keluarga

Pengambilan keputusan dalam keluarga ditentukan oleh Ibu J sebagai kepala keluarga, namun itu pun sesuai dengan hasil musyawarah dengan anaknya 

3.Struktur Peran ( Formal Dan Informal )

a.Ibu J

Formal : Ibu J berperan sebagai kepala keluarga,  Dalam menjalankan peran ini Ibu J tidak memiliki masalah dan Ia mampu dengan baik menjalankan peranannya.

Informal : Ibu J selaku ibu rumah tangga juga berperan dalam mengatur kebutuhan rumah tangga .b.An.A

Formal: An. A , merupakan anak dari ibu J , berperan sebagai anak dan memenuhi tugasnya sebagai siswa 

4.Nilai Dan Norma Keluarga

Nilai kebudayaan yang dianut oleh keluarga yaitu budaya jawa, Keluarga sangat mendukung nilai dan norma budaya mereka seperti saling menghormati dengan satu sama lain dan berpakaian yang sopan. Keluarga menganut nilai – nilai tersebut secara sadar dan tidak ada          konflik yang menonjol dalam keluarga ini. 

F.Fungsi Keluarga

1.Fungsi Afektif

Ibu S selalu memperhatikan anggota keluarganya satu sama lain. Keluarga saling mendukung dengan hubungan yang akrab. 

2.Fungsi sosialisasi

Ibu J selalu memenuhi kebutuhan keluarga seperti memasak menyuci  dan membersihakan rumah 

3.Fungsi Perawatan Kesehatan

Ibu J mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya di bawa ke pusekesmas. saat ini Ibu J mengetahui bahwa sudah menderita penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dengan keluhan kepala sering pusing, tengkuk tersa berat,dada sering berdebar. Lalu Ibu J memeriksakan kesehatan nya ke puskemas terdekat, dan dokter mengatakan bahwa Ibu J menderita hipertensi dan diberikan obat untuk menurunkan tekanan darahnya. 

a.Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Ibu J mengatakan, sudah minum obat penurun tensi setiap hari tapi tensi juga tidak bisa turun, juga merasakan pusing dan berat di tengkuk, ibu J mengatakan nyeri dirasakan terus menerus, Ibu J mengatakan nyeri sepeti ditusuk-tusuk,namun ibu J tidak tau penyebab dan apa sakit yang ia derita, setelah diperiksa kan ke dokter dan dokter mengatakan bahwa Ibu J menderita Hipertensi. Ibu J mengatakan pinggang terasa pegal - pegal dan kaki. 

b.Kemampuan memutuskan untuk merawat

Ibu J mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara merawaat anggota keluarganya yang sakit, jika Ibu J mengeluh sakit kepala, anaknya di suruh ke warung untuk beli obat 

c.Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Ibu J mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit ringan akan membeli obat di warung dan di suruh istirahat, dan jika belum sembuh  di suruh ke puskesmas. 

d.Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Rumah ibu J, terdapat cendela dan ventilasi udara sehingga sirkulasi udara cukup baik , sirkulasi udara dan penerangan di dalam kamar tidur juga cukup baik, terdapat jamban sehat, lantai rumah sudah di plester. Pencahayaan di dalam rumah cukup baik. 

e.Kemampuan memanfaatkan menggunakan pelayanan kesehatan Keluarga Ibu J mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang  sakit demam atau sakit ringan pergi mencari obat di warung, namun jika tidak ada peubahan maka keluarga mmerikakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan. Namun mengatakan jarang ke fasilitas kesehatan. 

4.Fungsi Reproduksi

Sistim reproduksi ibu J  sudah menopose , dan ibu J mempunyai 5 orang anak,    

5.Fungsi ekonomi.

Keluarga ibu J termasuk keluarga yang kurang mampu , ibu J mempunyai kartu kesehatan yaitu KIS dan menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). 

G.Stres dan Koping Keluarga

1.Stresor jangka pendek dan jangka panjang

a.Stresor jangka pendek

 Ibu J merasa kawatir jika sakit tidak sembuh – sembuh, atau bertambah parah bila tidak di obati. 

b.Stresor jangka panjang

Keluarga Ibu J mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres dalam jangka panjang ( > 6 bulan ). 

2.Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor

Keluarga sangat kawatir dalam menghadapi masalah kesehatan yang ringan, jika di alami oleh salah satu anggota keluarga, dan untuk mencari jalan keluarnya keluarga menggunakan obat di warung 

3.Strategi koping yang digunakan

Keluarga Ibu J bila menemukan masalah maka mereka akan memecahkannya bersama, selain itu mereka juga mencari informasi dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Keluarga Ibu J juga selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. 

 4.Strategi adaptasi disfungsional

Setiap anggota Keluarga selalu membicarakan masalah yang mereka hadapi kepada anggota keluarga yang lain

      

H.Pemeriksaan Fisik Keluarga

Pemeriksa an fisik

 

ibu. J

An. A

TD

160/90

mmHg

110/70

 

mmHg

Nadi

85x/m

60x/m

RR

20x/m

18x/m

BB

80Kg

 

40kg

Kepala

Bentuk bulat, tidak ada benjolan, Ibu Jmengatakan sering

merasa sakit kepala

Bentuk

 

bulat dan tidak ada benjolan

 

 

Rambut

Bersih dan panjang namun tampak beruban, tidak nampak

adanya ketombe

Bersih, ikal,

 

hitam panjang dan tidak ada ketombr

Mata

Simetris kiri dan kanan, reflek pupil positif,miosi s

Simetris kiri

 

dan kanan, reflek pupil positif, miosis

Konjungtiv a

Tdk anemis

Tdk anemis

Sklera

Tdk ikterik, penglihatan Ibu Jsedikit kabur

Tdk ikterik

Hidung

Bersih, tidak ada lesi dan cerumen,tid ak ada

kelainan, bentuk simetris, tidak ada perdarahan

Bersih,

 

tidak ada lesi, tidak ada perdarahan

 

 

Telinga

Bersih, tidak ada perdarahan dan tidak ada lesi, tidak tampak

adanya cerumen, bentuk simetris kiri dan kanan, pendengara n baik.

Bersih,

 

tidak tampak adanya cerumen, tidak ada lesi dan tidak ada perdarahan, simetris antara kiri dan kanan

Mulut

Mukosa bibir lembab, gigi tidak lengkap dan ada sedikit caries

Mukosa

 

bibir lembab, tidak ada caries, gigi lengkap

 

 

Leher

Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid, ibu. S mengeluh sering merasakan

tengkuk belakangnya tersa berat

Normal,

 

tidak ada pembesaran thyroid

Paru

I:

pengemban gan dada simetris

P: tidak ada nyeri tekan

P: sonor

A: vesiculer

I:

 

pengemban gan dada simetris

P: tidak ada nyeri tekan

P: sonor

 

A: vesiculer

Dada

I : ictus cordis tidak tampak, bentuk dada normoces

 

 

P : ictus cordis tidak teraba di SIC V

I : ictus

cordis tidak tampak

 

P : ictus

 

 

 

 

 

 

 

 

P : bunyi lup dup

 

 

A : suara vesikuler

cordis tidak

 

teraba di SIC V

P : bunyi lup dup

 

A : suara vesikuler

Abdomen

I : tidak ada jejas

peristaltik  

P

: usus 16xmenit

P : tidak ada nyeri tekan

A : tympani

I : tidak ada

jejas

P

:peristaltik usus 16xmenit

P : tidak ada

nyeri tekan

A : tympani

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Ekstermita s

Tdk ada varises, tdk ada edema

Tdk ada

varises, tdk  ada edema

Kulit

Sawo matang

Sawo

matang

Turgor  kulit

Baik/elastis

Baik/elastis

Keluhan

Kepala pusing, kuduk terasa berat, jantung berdebar.

Tdk ada


 











I.Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan / Perawat

Keluarga Ibu J mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal mungkin.

ANALISA DATA 

NO

ANALISA DATA

MASALAH

1.

Data subjektif:

 

o   Ibu J mengatakan tidak mengerti bagaimana cara            merawat penyakit Hipertensi

o   Ibu J mengtakan tidak tau penyebab sakit hipertensi

o   ibu. J mengatakan hanya tau bahwa hipertensi adalah tensi tinggi

o   ibu J membeli obat sendiri

o   Ibu J mengatakan tensi tidak normal - normal

 

Data Obyektif

TD : 170/90mmHg

N   : 92 x/menit

RR : 20x/menit

    S    : 36,5°C

 

-       Ibu J menunjukkan perilaku kurang baik seperti makan, makanan yang mengandung garam

 

 

                 

Defisit Pengetahuan


 

-       Tampak kurang memahami pentingnya pola hidup sehat

 

-        bertanya tentang penyebab     penyakit  Hipertensi.

 

 

2.

Data subjektif :

 

-         Keluarga mengatakan selama dirumah, Ibu J dirawat sebisa  dan seadanya karena keluarga tidak mengerti cara merawat ibu J

-         Ibu J mengatakan tidak memeriksakan kesehatan secara rutin ke fasilatas kesehatan

-         Keluarga mengatakan tidak mengetahui obat hipertensi yang benar

-         Keluarga mengatakan kurang memperhatikan diet hipertensi

-          Ibu J mengatakan penglihatan nya masih cukup jelas

Data objektif :

-         Keluarga terlihat kurang mengerti cara merawat ibu J

-         Keluarga hanya mengerti bahwa hipertensi adalah tensi tinggi

Koping tidak                 efektif


SKORING 

1.Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak tahuan menemukan  sumber informasi cara merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi

 

No

Kriteria

Bobot

Nilai

Pembenaran

1.

Sifat masalah: actual

1

3/3 x 1 =

1

Masalah adalah actual karena

sudah terjadi pada ibu J tekanan darah Ibu J 170/90 mmHg dan mengeluh pegal- pegal pada punggung serta kepalanya pusing

2.

Kemungkinan masalah di ubah: Sebagian

2

½ x 2 = 1

Sumber   daya    keluarga    ada,

 

namun mengalami keterbatasan keuangan. Fasilitas kesehatan tersedia karena jarak puskesmas yang dekat.

3.

Pontensial untuk dicegah: cukup

1

2/3 x 1 =

2/3

Masalah   belum   berat    tetapi

 

sudah terjadi pada Ibu J masalah ini dapat diatasi dengan penkes dan kolaborasi

4.

Menonjolnya masalah: masalahberat

Harus segera

1

2/2    x    1

=1

Ibu J mengatakan jika kambuh

 

tidak bisa bekerja

 

ditangani

 

 

 

 

Jumlah

 

3      2/3

 

 

 

 

2.Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidak percayaaan terhadap                              kemampuan diri mengatasi masalah

 

 

No

Kriteria

Bobot

Nilai

Pembenaran

1.

Sifat masalah

:

Aktual

1

1/3x1= 1

Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara merawat ibu.S

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah :

Sebagian

2

1/2x2=1

Keluarga mengatakan mau diberi informasi tentang cara merawat ibu.S

3.

Potensial masalah dapat dicegah

:

Cukup

1

2/3x1= 2/3

Masalah yang dihadapi belum begitu berat dan masih bisa diatasi

4.

Menonjolnya masalah :

Ada masalah, tidak perlu segera ditangani

1

1/2x1=1/2

Keluarga mengatakan merawat Ibu Jdirumah dengan sebisa dan seadanya

 

Jumlah

 

 

 



Intervensi Keperawatan                                                                             

 

Kode SDKI

Diagnosa

Kode SLKI

Luaran

Kode SIKI

Intervensi

 

D.0111

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.0096

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Koping  tidak  efektif

Berhubungan dengan

Ketidak percayaan terhadap kemampuan diri mengatasi masalah

L.12111

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

L.09086

Setelah dilakukan kunjungan rumah dan dilakukan tindakan keperawatan sebanyak 3 kali diharapkan tingkat pengetahuan klien dan keluarga terastasi, dengan kriteria hasil :

1.Tingkat pengetahuan

  1)Perilaku yang diajarkan sudah sesuai anjuran.

  2)Kemampuan menjelaskan pengetahuan          tentang Osteoarthritis meningkat.

  3)Perilaku sudah sesuai dengan pengetahuan yang telah diajarkan.

 

 

 

 

 

 

Setelah dilakukan kunjungan rumah dan dilakukan tindakan keperawatan sebanyak 5 kali diharapkan status koping keluarga terastasi, dengan kriteria hasil :

1.Status Koping

1.Kemampuan meneuhi peran sesuai usia meningkat

2.Verbalisasi kemampuan mengatasi          masalah meningkat

3.Minat mengikuti pengobatan atau perawatan meningkat

I.12383

Intervensi Utama

Edukasi kesehatan

Observasi :

1.Identifikasi          kesiapan dan kemampuan menerima informasi

2.Identifikasi faktor faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik :

1.Sediakan          materi  dan media pendidikan kesehatan

2.Jadwalkan          pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

3.Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi :

1.Jelaskan          faktor          resiko  yang dapat mempengaruhi kesehatan

2. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

Intervensi Utama Promosi Koping Observasi :

1.Identifikasi kemampuan yang dimiliki

 

2.Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan

3.Identifikasi pemahaman proses penyakit

Terapeutik :

1.Diskusikan perubahan peran yang dialami

2.Gunakan          pendekatan          yang          tenang dan menyakinkan

3.Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan

4.Tinjau kembali kemampuan dalam mengambil keputusan

Edukasi :

1.Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama

2.Anjurkan          mengungkapkan  perasaan          dan persepsi

3.Anjurkan keluarga terlibat

 

 

                          

Impelmentasi Keperawatan

Nama            : Ibu J

Umur            : 70 Tahun

 

 

No. 

Hari/Tanggal 

Dx Kep 

Implementasi

TTD

1. 

Senin, 10  januari 2022

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

 

 

1.      Membina hubungan saling percaya pada klien dan keluarga klien

Respon : klien dan keluarga menerima kedatangan perawat 

2.      Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan pertemuan

Respon : klien dan keluarga menyetujui kontrak yang telah dibuat oleh perawat 

3.      Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang hipertensi

Respon : klien dan keluarga memperhatikan saat diberi penjelasan dan klien  mampu menjelaskan kembali tentang hipertensi 

4.     Mengkaji   pengetahuan      keluarga          tentang pengertian hipertensi

5.      Mengobservasi tanda-tanda vital TD : 170/90 mmHg, N : 92 x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 C

6.       

 

 

 

 

No. 

Hari/Tanggal 

Dx Kep 

Implementasi

TTD

2

Selasa, 11  januari 2022

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

 

 

1. Menjelaskan pada ibu J dan keluarga tentang pentingnya pola makan

Respon : klien dan keluarga mengerti penjelasan perawat perawat 

2. Mengidukasi pada ibu J tentang makanan yang perlu di hindari

Respon : klien dan keluarga memperhatikan dan mengerti

3. Menganjurkan klien untuk bertanya

Respon : klien dan keluarga mengerti cara pencegahan hipertensi

4. Mengobservasi tanda-tanda vital TD : 170/90 mmHg, N : 92 x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 C

 

 

 

No. 

Hari/Tanggal 

Dx Kep 

Implementasi

TTD

3

Rabu, 12  januari 2022

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

 

 

1. Mendiskusikan dengan ibu J dan keluarga tentang hipertensi dan cara pencegahannya

2. Mengobservasi tanda-tanda vital TD : 160/90 mmHg, N : 92 x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 C

 

 

No. 

Hari/Tanggal 

Dx Kep 

Implementasi

TTD

 

3

Kamis, 13  januari 2022

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

1. Mengulang diskusi  dengan ibu J dan keluarga tentang hipertensi dan cara pencegahannya

2. Mengobservasi tanda-tanda vital TD : 160/90 mmHg, N : 92 x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 C

 

 

 

  

              No. 

Hari/Tanggal 

Dx Kep 

Implementasi

TTD

3

senin, 17  januari 2022

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

1. Melatih ibu J dan keluarga, pijat  hipertensi

2. Mengobservasi tanda-tanda vital TD : 160/90 mmHg, N : 92 x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,5 C

 

 

 

        

Evaluasi Keperawatan

No. 

Hari/Tanggal 

Dx Kep 

Evaluasi

TTD

1

senin, 17  januari 2022

Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak mampuan menemukan sumber informasi

 

 

 

 

S :klien dan keluarga mengatakankurang tahu tentang penyakit Hipertensi

O :

1.     Klien dan keluarga tampak siap untuk menerima informasi.

2.     Klien dan keluarga tampak kebingungan menjawab tentang Hipertensi

3.     Klien dan keluarga tampak kurang            mengetahui cara                     merawat keluarga yang                            menderita Hipertensi

 

A : masalah teratasi sebagaian.

 

    P : lanjutkan intervensi 2 dan 3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

Selasa, 18 januari 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 19 Januari 2022

 

S      :klien   dan                  keluarga mengatakan tidak                tahu cara merawat anggota keluarga yang menderita  Hipertensi

O :

1.     Klien dan   keluarga tampak                 siap untuk                 menerima informasi.

2.     Klien dan             keluarga mulai              mengetahui tentang Hipertensi

3.     Klien dan          keluarga tampak        mulai mengetahui   cara merawat keluarga yang           menderita Hipertensi

A : masalah teratasi   sebagian

  P:lanjutkan intervensi 2 dan 3

 

 

 

S : Klien dan keluarga sudah tahu tentang apa itu penyakit Hipertensi dan cara merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi

O :

1.     Klien dan keluarga sudah menerima informasi

2.     Klien dan keluarga dapat menjelaskan tentang Hipertensi kembali dengan benar.

3.     Klien dan keluarga tampak         sudah

mengetahui cara merawat keluarga yang menderita Hipertensi

A : masalah terasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan