Kamis, 03 Februari 2022

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF SDKI SIKI SLKI

 

 BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF SDKI ( D.0001) HAL.18

DEFINISI 

Ketidak mampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten

 

asuhan keperawatan


PENYEBAB

Fisiologis

1.Spasme jalan napas

2.Hipersekresi jalan napas

3.Disfungsi neuromuskuler

4.Benda asing dalam jalan napas

5.Adanya jalan napas buatan

6.Sekresi yang tertahan

7.Hiperplasia dinding jalan napas

8.Proses infeksi

9.Respon alergi

10.Efek agen farmakologia (mis. anastesi)

 Situasional

1.Perokok aktif

2.Perokok pasif

3.Terpajan polutan

 

A.Gejala dan Tanda Mayor

1.Subjektif ( tidak tersedia)

2.Objektif

a.Batuk tidak efektif

b.Tidak mampu batuk

c.Sputum berlebih

d.Mengi,wheezing dan atau ronkhi kering

e.mekonium di jalan nafas (pada Neonatus)

B.Gejala dan Tanda Minor

1.Subjektif

a.Dispnea

b.Sulit bicara

c.Ortopnea

2.Objektif

a.Gelisah

b.Sionesis

c.Bunyi nafas menurun

d.Frekuensi nafas berubah

e.Pola nafas berbeda

C.Kondisi Klinis Terkait

a.Gullian barre syndrokme

b.Sklerosis multiple

c.Myasthenia grafis

d.Depresi system saraf pusat

e.Cedera kepala

f.Stroke

g.Kuadriplegia

h.Sindrom aspirasi mikonium

i.infeksi saluran nafas

             

SLKI (L.01001)

Bersihan Jalan Napas Meningkat (L.01001)

 

SIKI ( I.01006)

A.Latihan Batuk Efektif (I.01006) hal 142

Difinisi :

Melatih pasien yang tidak memi!iki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan tråkea dan bronkiolus dai sekret atau benda asing di jalan napas.

Tindakan

   1.Observasi

a.Identifikasi kemampuan batuk

b.Monitor adanya retensi sputum

c.Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

d.Monitor input dan output cairan ( mis. jumlah dan karakteristik)

2.Terapeutik

a.Atur posisi semi-Fowler atau Fowler

b.Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien

c.Buang sekret pada tempat sputum

 

3.Edukasi

a.Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

b.Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian c.keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik

d.Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

e.Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3

4.Kolaborasi

Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu

 

B.Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)

   Difinisi :

    Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas

   Tindakan

     1.Observasi

1.Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

2.Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)

3.Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)

    2.Terapeutik

1.Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma (cervical)

2.Posisikan semi-Fowler atau Fowler

3.Berikan minum hangat

4.Lakukan fisioterapi dada, jika perlu

5.Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik

6.Lakukan hiperoksigenasi sebelum

7.Penghisapan endotrakeal

8.Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill

9.Berikan oksigen, jika perlu

     3.Edukasi

1.Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.

2.Ajarkan teknik batuk efektif

4.Kolaborasi

Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

 

C.Pemantauan Respirasi (I.01014) Hal.246

Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan nafas dan keefektifan jalan nafas

Tindakan

1.Observasi

1.Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas

2.Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot, ataksik)

3.Monitor kemampuan batuk efektif

4.Monitor adanya produksi sputum

5.Monitor adanya sumbatan jalan napas

6.Palpasi kesimetrisan ekspansi paru

7.Auskultasi bunyi napas

8.Monitor saturasi oksigen

9.Monitor nilai AGD

10.Monitor hasil x-ray toraks

2.Terapeutik

1.Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien

2.Dokumentasikan hasil pemantauan

3.Edukasi

Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

 

 

              Referensi :

1.SDKI: PPNI edisi ke 1 cetakan ke 3 PPNI edisi ke 1 cetakan ke 2

2.SIKI : PPNI edisi ke 1 cetakan ke 2

3.SLKI : PPNI edisi ke 1 cetakan ke 2