Pengertian
|
Tuberkulosis adalah penyakit
menular disebabkan oleh kuman
tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis) umumnya menyerang paru, tetapi bisa
juga menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput
otak, kulit, tulang dan persendian, usus, ginjal dan organ tubuh lainnya
|
Tujuan
|
1.
Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada
penderita TB Paru.
2.
Memutuskan rantai penularan TBC Paru.
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian TBC Paru.
|
Kebijakan
|
Pelayanan
penderita TB mengacu pada langkah-langkah yang telah ditetapkan.
|
Referensi
|
Buku Pedoman
Nasional P2TB DepKes.RI Tahun 2014
|
Prosedur
|
1.Persiapan
Petugas / alat:
a.
Pengelola P2 TB
b.
Ruang Pengelola
c.
Meja, kursi dan kipas angin
d.
ATK dan buku register
e.
Buku penderita TB.01, TB.02, TB.05 dan TB.06
f.
OAT
g.
Pot dahak
h.
Slide dan Ose serta Lampu spritus.
2.Prosedur:
a.
Pasien mendaftar diloket
kartu
b.
Petugas pendaftaran
menanyakan dan mencatat identitas pasien : nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat
lengkap, dan pekerjaan pasien kemudian mencari dan mengisi rekam medis penderita.
c.
Rekam medis
pasien dibawa ke ruang klinik
berdasarkan nomor urut pendaftaran.
d.
Pasien disilahkan duduk
sambil menunggu namanya di panggil
e.
Pasien dipanggil perawat
melakukan anamnesa dan vital sign.
f.
Penderita masuk di ruang dokter.
g.
Dokter melakukan anamese
penderita mengenai keluhan ada batuk/tidak, berapa lamabatuk
dan bila tersangka TB, dokter merujuk untuk
pemeriksaan dahak ke Pengelola TB.
h.
Penderita ke ruang pengelola
TB.
i. Penderita
dipersilahkan masuk dan duduk
j.
Pengelola TB melalukan
anamese ulang dan mencatat mengenai berapa lama batuk,berdahak/tidak, dahak
bercampur darah/tidak, sesak nafas/tidak, nyeri dada /tidak, kurang
nafsu makan/tidak, berat badan menurun/tidak, riwayat
kontak dengan penderita TBC dan apakah pernah minum
obat paru-paru selama kurang dari
1bulan atau lebih dari 1 bulan.
k.
Pengelola TB mengisi form TB
05 untuk pemeriksaan sputum
l.
Mengisi buku daftar
suspek TB.06
m.
Pengelola memberi penjelasan
mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang
kental dan purulen.
n.
Memberikan pot dahak sewaktu
kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan di belakang Puskesmas
o.
Memeriksa kekentalan, warna
dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning
kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang,
pengelola harus meminta agar
penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi.
p.
Jika tidak ada dahak keluar,
pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
kontaminasi kuman TBC.
q.
Memberikan label pada diding pot yang memuat nomor
identitas sediaan dahak sesuai dengan
TB.06
r.
Memberikan pot dahak
pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderitadan disuruh datang besok pagi
membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.
|
Dokumen terkait
|
1. Rekam medis
2. Formulir program TB
|
Unit terkait
|
1. RM
2. BPU
3. Laboratorium
4. Gizi
5. Farmasi
|
Catatan
Perubahan Dokumen.
No
|
Yang
dirubah
|
Isi
perubahan
|
Tgl.
Mulai
diberlakukan
|