KOP DINAS
KERANGKA ACUAN PENANGGULANGAN MALARIA
PUSKESMAS ................., KECAMATAN .................
TAHUN .................
A.Pendahuluan
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi, yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil.Selain itu malaria secara lansung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja ( Kemenkes RI, 2015).
Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan dunia, terutama dinegara yang sedang berkembang dan beriklim tropis, termasuk indonesia. Pada tahun 2013, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia,malaria menyebabkan sekitar 584.000 kematian ( dengan kisaran367.000 – 755.000) dan 198 juta kasus malaria pada tahun 2013 (dengan kisaran 124.000.000 – 283.000.000),
dimana di Afrika sebagi an besar kematian terjadi pad aanak-anak (N ajmah, 2015).
The World Malaria Report tahun 2015 Jumlahkasus malaria secaraglobal turundari 262 juta pada tahun 2000 menjadi 214 juta pada tahun 2015. Penurunan kasus malaria sebagian besar terjadi di Afrik(88%).Kejadian
malaria diperkirakan menurun 37% dari tahun 2000 sampai tahun 2015.Jumlah kematian akibat malaria secara global dari segala usia pada tahun 2000 berkisar 839.000 dan ditahun 2015 berkisar 438.000, ini menunjukan terjadi penurunan kematian akibat malaria sebesar 48% dari tahun 2000 sampai 2015 (World MalariaReport, 2015).
Departemen Kesehatan RI tahun 2011 melaporkan sekitar 374 Kabupaten endemis malaria dengan jumlah kasus 256.592 yang positif malaria dari 1.322.451 kasus suspek malaria yang diperiksa sediaan darahnya, dengan Annual Parasite Insidence1,75/1000 penduduk,sedangkan angka kematian akibat malaria tahun 2011 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2010 dari 432 jiwa menjadi 388 jiwa. Terjadi penurunan jumlah yang sangat tajam daerah endemis tinggi dari 17,4% ditahun 2011 menjadi 8,8% ditahun 2015. Dan daerah endemis sedang juga menurun dari 18,6% tahun 2011 menjadi 17% pada tahun 2015, serta daerah endemis rendah juga mengalami
menurun yang tajamdari 42,8% padatahun 2011 menjadi 28,8% padatahun 2015 ( KeMenkes RI, 2015).
Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosa dini, pengobatan cepat dan tepat, serta surveilens dan pengendalian vektor dalam hal pendidikan masyarakat dan pengertian tentang kesehatan lingkungan, yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata rantai penularan malaria (Ditjen PP&PL,
KeMenKes RI,2015).
Program malaria memliki kegiatan antara lain seperti, penemuan kasus malaria Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain menemukan kasus secara dini. Penemuan kasus dapat dilakukan secara pasif dan aktif. Dikatakan pasif bila petugas hanya menunggu di puskesmas untuk menemukan suspek
dan aktif bila petugas malaria melacak atau mendatangi rumah pendudu ksecara rutin
dalam siklus waktu tertentu berdasarkan tingkat insiden kasus malaria didaerah.
Penemuan kasus dilakukan dengan cara: mencari suspek dan melakukan anamnesis,
melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan laboratorium. Yang kedua adalah
pengobatan secara cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya kematian pada kasus
malaria dan mencegah terjadinya penularan kepada orang lain. Semua kasus suspek
malaria dan gagal pengobatan yang datang ke puskesmas diambil sediaan darahnya.
Bila hasilnya positif diberikan pengobatan sesuai jenis plasmodiunnya. Dan yang
ketiga adalah Mencegah penularan,bagian dari upaya pencegahan malaria yaitu pembagian
kelambu pada ibu hamil K1 dan survey kontak malaria sebagai peningkatan kewaspadaan
terhadap timbulnya malaria.
Berdasarkan data diatas maka peneliti perlu melakukan kajian/review
pemberantasan penyakit malaria untuk mengetahui besaran masalah yang terjadi dilapangan
sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam pengembangan program selanjutnya.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program pemberantasan malaria sesuai standar program.
Tujuan Khusus :
1. Identifikasi proses tata laksana program pemberantasan malaria sesuai dengan standar program.
2. Identifikasi masalah manajerial, penggunaan Logistik dan distribusi sarana alkes program pemberantasan malaria.
C. Metode Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan Kajian :
Pada tahap ini peneliti menentukan besaran sampel dan Tool yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan Kajian ke Lapangan :
Kegiatan kajian dilakukan dengan melakukan survey langsung kelokasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan, peneliti melakukan kunjungan ke dinas kesehatan Kabupaten .................. Unit tersebut dipantau dan petugasnya di wawancarai. Laporan Hasil kegiatan dikumpulkan, diolah dan dianalisa untuk mendapatkan
Gambaran hasil review program Malaria.
3. Laporan hasil kegiatan dan desiminasi informasi
Hasil kegiatan yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisa untuk
Di siminasi informasi kepada pihak terkait.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Wilayah kerja UPT Puskesmas ................. yang mungkin akan dilaksanakan pada bulan Januari ..................
E. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan direncanakan bulan Januari .................
F. Sumber Dana
Sumber dana dari BOK .................