SOP Penanganan Malaria
1. Pengertian
|
Merupakan suatu penyakit infeksi
akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
menyerang
eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa
|
|||||||||||
2. Tujuan
|
Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan Penyakit Malaria
|
|||||||||||
3. Kebijakan
|
SK Kepala Puskesmas Banyuasin Nomor 004/2017 tentang Pelayanan Klinis
|
|||||||||||
4. Referensi
|
Permenkes RI nomor 5 tahun
2014, Kemenkes RI.
|
|||||||||||
5. prosedur/
Langkah- langkah
|
Uraian Kegiatan
|
perawat
|
dokter
|
penunjang
|
||||||||
1. Lakukan Anamnesa
Demam hilang timbul, pada saat demam
hilang disertai dengan menggigil, berkeringat, dapat
disertai dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu makan menurun,
sakit perut, mual muntah, dan diare.
Faktor resiko :
a.
Riwayat menderita malaria sebelumnya.
b.
Tinggal di daerah yang
endemis malaria.
c.
Pernah berkunjung 1-4 minggu
di daerah endemic malaria.
d.
Riwayat mendapat transfusi darah
|
||||||||||||
2. Lakukan Pemeriksaan Fisik
a.
Pada periode demam:
Kulit terlihat memerah, teraba
panas, suhu tubuh meningkat dapat sampai di atas 400C dan kulit kering, Pasien dapat terlihat
pucat, Nadi teraba cepat.
b.
Pada periode dingin dan
berkeringat
Kulit teraba dingin dan berkeringat,Nadi teraba cepat
dan lemah,Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran
Kepala : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada malaria serebral dapat ditemukan kaku
kuduk.
Toraks : Terlihat
pernapasan cepat.
Abdomen : Teraba
pembesaran hepar dan limpa, dapat
juga ditemukan asites.
Ginjal : bisa
ditemukan urin berwarna coklat kehitaman,
oligouri atau anuria.
Ekstermitas : akral teraba dingin merupakan
tanda-tanda menuju syok.
|
||||||||||||
3. Lakukan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hapusan darah
tebal
dan
tipis
ditemukan parasit Plasmodium; atau Menggunakan Rapid Diagnostic
Test untuk malaria (RDT).
|
||||||||||||
4. Dilakukan Penegakan Diagnosis
a.
Diagnosis Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis (Trias Malaria: panas –menggigil– berkeringat), pemeriksaan
fisik, dan ditemukannya parasit
plasmodium pada pemeriksaan
mikroskopis hapusan darah tebal/tipis.
a.
Diagnosis Banding: Demam Dengue, Demam Tifoid,
Leptospirosis, Infeksi virus akut
lainnya
|
||||||||||||
5. Lakukan Rencana Penatalaksanaan Komprehensif
a.
Pengobatan malaria falsiparum
Lini
pertama: dengan Fixed Dose Combination = FDC yang terdiri dari
Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP) tiap tablet mengandung 40 mg
Dihydroartemisinin dan 320 mg
Piperakuin. Untuk dewasa dengan Berat Badan (BB) sampai dengan 59
kg diberikan DHP peroral 3 tablet satu
kali per hari selama 3 hari dan
Primakuin 2 tablet sekali sehari
satu kali pemberian,
sedang untuk BB
>.60 kgdiberikan 4 tablet
DHP satu kali sehari selama 3 hari dan Primaquin 3 tablet sekali sehari satu
kali pemberian.Dosis DHA = 2-4 mg/kgBB (dosis tunggal), Piperakuin = 16-32
mg/kgBB (dosis tunggal), Primakuin = 0,75 mg/kgBB (dosis
tunggal).Pengobatan malaria falsiparum
yang tidak respon
terhadap pengobatan DHP. Lini
kedua: Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin. Dosis kina = 10
mg/kgBB/kali (3x/ hari selama 7 hari), Doksisiklin = 3,5 mg/kgBB per
hari ( dewasa, 2x/hr
selama7 hari) , 2,2
mg/kgBB/hari ( 8-14 tahun,2x/hr selama7 hari), T etrasiklin = 4-5 mg/kgBB/kali (4x/hr
selama 7 hari).
b. Pengobatan malaria vivax dan ovale
Lini pertama: Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin
(DHP), diberikan peroral satu kali per hari
selama 3 hari,p ri m ak u in = 0 ,2 5 mg/kgBB/hari (selama 14 hari).
Pengobatan malaria vivax yang tidak respon terhadap pengobatan DHP. Lini
kedua: Kina + Primakuin. Dosis kina = 10 mg/kgBB/kali (3x/hr selama 7 hari),
Primakuin = 0,25 mg/kgBB (selama 14 hari). Pengobatan malaria vivax yang
relaps (kambuh):
1. Diberikan
lagi regimen DHP
yang sama tetapi
dosis primakuin ditingkatkan
menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
2.Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila
pemberian Primakiun dosis 0,25 mg/kg BB/hr
sudah diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali
dengan parasit positif
dalam kurun waktu
3 minggu sampai 3 bulan setelah
pengobatan.
c. Pengobatan malaria malariae
Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan
dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan dengan dosis sama dengan
pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan Primakuin.
d. Pengobatan infeksi campuran antara malaria
falsiparum dengan malaria vivax/malaria ovale dengan DHP. Pada penderita
dengan infeksi campuran diberikan DHP 1 kali per hariselama 3 hari, serta DHP
1 kali per hari selama 3 hari serta Primakuin dosis 0,25 mg/kgBB selama 14
hari.
e. Pengobatan malaria pada ibu hamil
1. Trimester pertama diberikan Kina tablet 3x 10mg/ kg
BB + Klindamycin, 10mg/kgBB selama 7 hari.
2. Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet
selama 3 hari.
|
||||||||||||
6. Pencatatan dokumentasi dalam rekaman medis
|
||||||||||||
6. Unit
terkait
|
RAWAT
JALAN, UGD, RAWAT INAP, PROGRAMER MALARIA, LABORATORIUM
|
|||||||||||
7. Rekaman History Perubahan
|
|