KOP DINAS
KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESTI
A.PENDAHULUAN
Program
pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil.
Ibu hamilperlu di persiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama
dalam masa kehamilan sehingga di dapatkan ibu dan bayi yang sehat
B. LATAR
BELAKANG
Kehamilan adalah sejak di mulainya
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40
minggu atau 9 bulan 7 hari ). Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat di
ikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan
harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang
dapat di kenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah odema yang
terjadi pada tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis.
Namun bila di sertai oedema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan
terutama bila di ikuti peningkatan tekanan darah di curigai adanya pre eklamsi.
Perdarahan pada trimester pertama dapat
merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi blastosis
ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung sebentar,
sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tapi dapat merupakan hal patologis
yaitu abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa. Kehamilan resiko tinggi
adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu maupun janin
pada kehamilan yang di hadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi
dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas
akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang di
kandungnya.
C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Agar semua ibu hamil dapat memahami
konsep dasar dari kehamilan resiko tinggi.
2.Tujuan Khusus
1)
Mengidentifikas
ipengertian kehamilan resiko tinggi
2)
Mengidentifikasikan
factor kehamilan resiko tinggi
3)
Mengidentifikasi cara
menentukan kehamilan resiko tinggi
4)
Mengidentifikasikan
tentang penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi
D .Tata nilai
Tepat
(T) yaitu Petugas melakukan pelayanan tepat sesuai hari
kerja
Setiap
petugas memakai seragam dan atribut sesuai hari kerja .
Obyektif
(O)yaitu Setiap petugas bekerja sesuai tugas pokoknya dan berorentasi pada
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan .
Profesional
(P) yaitu setiap petugas bekerja sesuai standat Opera
sional
prosedur masing masing .
E .Tata
hubungan kerja .
Lintas
program yaitu bidan wilayah desa binaan
F. KEGIATAN
POKOK
1)
ANC terpadu
2)
Kelas ibu hamil
3)
Kunjungan rumah ibu
hamil resti
G. CARA
PELAKSANAAN
Bidan melakukan kunjungan rumah dan
penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan
kehamilan pada ibu hamil, suami, keluarga maupuan masyarakat. Bersama kader
kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasinya agar memeriksakan kehamilan
sejak dini. Melalui komunikasi dua arah dengan beberapa kelompok kecil
masyarakat, di bahas manfaat pemeriksaan kehamila. Ajak mereka memanfaatkan
pelayanan KIA terdekat atau sarana kesehatan lainnya untuk memeriksakan
kehamilan. Melalui komunikasi dua arah dengan pamong, TOMA, ibu, suami, dan
dukun bayi, jelaskan prosedur pemeriksaan kehamilan yang di berikan. Hal
tersebut akan mengurangi keraguan mereka tentang apa yang terjadi pada saat
pemeriksaan antenatal, dan menjelaskan manfaat pelayanan antenatal dan
mempromosikan kehadiran ibu untuk pemeriksaan antenatal. Tekankan bahwa tujuan
pemeriksaan ibu dan bayi yang sehat pada akhir kehamilan. Agar tujuan tersebut
tercapai, pemeriksaan kehamilan harus segera di lakukan begitu di duga terjadi
kehamilan, dan di laksanakan terus secara berkala selama kehamilan. Ibu harus
melakukan pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali. Satu kali kunjungan pada
trimester pertama, satu kali kunjungan pada trimester kedua, dan 2 kali
kinjungan pada trimester ketiga.
Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan, dan fungsi
tubuhnya, tekankan ibu perlunya mengerti bagaimana tubuhnya berfungsi (wanita
harus memperhatikan siklus haidnya, mengetahui dan memeriksakan dini bila
terjadi keterlambatan atau haid kurang dari biasannya). Bimbingan kader untuk
mendata dan mencatat semua bumil di daerahnya. Lakukan kunjungan rumah kepada
mereka yang tidak memeriksakan kehamilannya. Pelajari alasannya, mengapa ibu
hamil tersebut tidak memeriksakan diri, dan yang tidak pernah memeriksakan
kehamilannya. Lakukan kunjungan rumah, pelajati alasannya. Berikan penyuluhan
dan konseling yang sesuai untuk kehamilan berikutnya, KB, dan pengarangan
kelahiran. Jelaskan dan tingkatkan
penggunaan KMS ibu hamil / buku KIA dan kartu ibu
H. SASARAN
Kunjungan rumah dilakukan untuk ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan
kehamilan nya dan ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi.
Yang termasuk kehamilan resiko tinggi
menurut poedjo rochyati sebagai berikut ;
1)
Primipara muda umur
< 16 tahun
2)
primipara tua umur
> 35 tahun
3)
primipara sekunder
dengan umur anak kecil > 5 tahun
4)
tinggi badan < 145 cm
5)
riwayat kehamilan yang buruk
6)
pre eklamsi – eklampsia
7)
gravid serotinus
8)
kehamilan perdarahan anterpartum
9)
kehamilan dengan
kelainan letak
10)kehamilan dengan penyakit ibu yang
memyertai.
I.JADWAL
No
|
KATEGORI
|
JADWAL
|
1
|
Ibu hamil yang tidak memeriksakan
Kehamilan nya
|
1x/bulan atau jika
ada masalah
|
2
|
Ibu hamil dengan resiko tinggi
|
2x/ bulan atau jika
ada
masalah
|
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap akhir bulan bidan desa menghitung
kunjungan rumah yang dilakukan. Semua bumil yang beresiko tinggi dan tidak pernah memeriksakan
kehamilannya, bisa terpantuan dengan baik sehingga ibu dan janin sehat.
K. PENCACATAN
DAN PELAPORAN
1. Pencactatan dibuat
dalam bentuk laporan tertulis
2. pelaporan diserahkan setiap akhir bulan
3. pelaporan diserahkan kebidan coordinator
puskesmas .............