KOP DINAS
KERANGKA
ACUAN RUJUKAN KIA
A.Pendahuluan
Peningkatan kapasitas dan kemampuan
petugas kesehatan dalam hal ini dokter dan bidan dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu selama kehamilan persalinan dan nifas menjadi salah satu upaya
inofasi untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Dengan
adanya kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang
timbul dapat mengurangi penyebab keterlambatan dalam merujuk, puskesmas sebagai
fasilitas kesehatan dasar diharapkan meningkatkan kualitasbpelayanan sehingga
dengan membaiknya kualitas pelayanan diharapkan dapat menurunkan angka kematian
ibu sertameningkatkan derajat kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas.
B.Latar
belakang
Kehamilan adalah sejak di mulainya
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40
minggu atau 9 bulan 7 hari ). Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat di
ikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan
harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang
dapat di kenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah odema yang
terjadi pada tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis.
Namun bila di sertai oedema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan
terutama bila di ikuti peningkatan tekanan darah di curigai adanya pre eklamsi.
Perdarahan pada trimester pertama dapat
merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi blastosis
ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung
D. Kegiatan
pokok
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan
ndasar dan rujukan membutuhkan sistem kebijakan rujukan tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat menurunkan AKI dan meningkatkan
derajat jesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas.
E.Cara Pelaksanaan
a.Adanya sistem yang jelas tentang rujukan
b.meningkatnya kapasitas dan kemampuan
petugas kesehatan
dalam
melakukann rujukan.
c. kualitas pelayanan dapat ditingkatkan
secara bermakna
d. menurunnya AKI dan meningkatnya derajat
kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.
4. keluarga yang diharapkan
a. semua ibu hamil, bersalin dan nifas
yang dirujuk mendapatkan pelayana yang cepat, tepat dan adekuat
b. menurunnya AKI dan AKB dengan adanya sistem
rujukan yang baik.
5. kegiatan pokok
a. Menentukan kegawatdaruratan pasien
b. Menentukan tempat rujukan
c. Memberikan informasi pada
pasien dan keluarga alasan merujuk
d. Mengirimkan informasi pada
tempat rujukan yang dituju
e. Memonitor kondisi selama
proses rujukan
6. Rincian Kegiatan
a. Mencari buku panduan / pedoman
tentang sistem/ kebijakan rujukan
b. Menentukan pasien mana saja
yang harus dilakukan rujukan
c. Menberikan Informasi pada
pasien dan keluarga tentang kondisi pasien, alasan rujukan dan bahayanya bila
tidak dilakukan rujukan
d. Menentukan rumah sakit mana
yang akan dituju dengan sebelumnya menelpon terlebih dahulu untuk memastikan
apakah ada tempat untuk pasien baru.
e.Mengirimkan pasien disertai
tanda-tanda pasien meliputi biodata,riwayat,penyakit,tindakan/ pengobatan yang
sudah diberikan.
f. Memonitor kondisi pasien
selama proses rujukan meliputi keadaan umum, vital dign, intake output cairan,
perdarahan dll sampai pasien mendapatkan pelayanan dirumah sakit yang dituju.
F.
Sasaran
Ibu hamil, bersalin, ibu nifas, bayi
dan balita.
G.
Jadwal Pelaksanaan
Setiap ada kasus yang memerlukan tindakan rujukan
H.
Evaluasi Pelaksanaan
Seluruh proses kegiatan rujukan sebaiknya mempunyai sistem pencacatan
dan pelaporan yang akurat,sehingga setiap kali membutuhkan adata, dokumen yang
di maksud mudah ditemukan.
I.
Pencacatan, Pelaporan Dan Evaluasi
Pencacatan dan pelaporan
dilakukan setiap ada kasus rujukan KIA oleh Puskesmas-Pelaporan kepada Dinas
kesehatan kabupaten – maupun dinas lain terkait yang membutuhkan informasi..