Kamis, 19 April 2018

7713 SOP ANESTESI LOKAL


SOP  ANESTESI LOKAL




ANESTESI LOKAL


SOP
No. Dokumen
: SOP/  /   /.../201
No. Revisi
: 0
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 6dari 7






1. Pengertian
Anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
2. Tujuan
Sebagai acuan petugaS untuk melakukan tindakan anestesi lokal.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas .............. Nomor....Tahun 2016 tentang Monitoring  Status Fisiologi Pasien Selama Pemberian Anestesi Lokal dan Sedasi.
4. Referensi
1.   Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Keempat, Jilid Kedua. Penerbit Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2014.
2.   Siregar M.B, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-Dasar Bedah Minor, Edisi I (Revisi). Widya Medika. Jakarta. 1995.
3.   William De Jong et all. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi 3. EGC. Jakarta. 2005.
5. Prosedur
Anestesi lokakl dengan menggunakan lidokain
A. Petugas mempersiapkan alat dan bahan:
a.    Lidocain 2 % atau lidocain compositum (Lidocain dan epinephrine)
b.   Spuit jarum suntik 1 ml atau 3 ml.
c.    Kapas alcohol 70 %.
d.   Larutan Iodin Povidon 10 %.
B.Jika menggunakan Lidocain compositum (kombinasi epinephrine) petugas memastikan bukan merupakan kontraindikasi, meliputi :
a.    Organ akral (end organ) misalnya telinga, jari tangan dan kaki, cuping hidung dan penis.
b.   Penderita lanjut usia (geriatri)
c.    Penderita hipertensi.
d.   Penderita penyakit kardiovaskuler.
e.    Penderita Diabetes Melitus.
f.     Penderita tirotoksikosis.
g.    Infiltrasi, blok saraf, blok spinal pada persalinan spontan dengan bayi yang belum lahir.
C.Petugas mempersiapkan pasien :
a.    Identitas pasien.
b.   Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan yang akan dilakukan dengan pengisisan lembar persetujuan tindakan medis (informed consent).
c.    Mempersilahkan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman.
D.  Petugas memlilih tehnik anestesi :
Tiga tehnik pilihan dalam anestesi lokal dengan lidocain :
1.   Tehnik infiltrasi : penyuntikan lidocain langsung diarahkan kesekitar tempat lesi, luka atau incisi. Cara yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan.
2.   Tehnik field block : obat ditempatkan pada cabang-cabang saraf yang lebih besar mengelilingi daerah tindakan.
3.   Tehnik block saraf : obat ditempatkan pada batang saraf yang besar sehingga daerah yang dilayani (distal) saraf yang akan bersangkutan akan teranestesi.
Prosedur I (Tehnik Infiltrasi)
Untuk lesi-lesi permukaan (superfisialis)
1.   Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2.   Petugas memasukkan lidocain ke dalam spuit jarum suntik.
3.   Petugas menusukkan jarum suntuk menyusur kulit secara subkutan.
4.   Petugas melakukan aspirasi.
5.   Petugas menyuntikkan perlahan-lahan sambil mencabut jarum, bila tidak masuk pembuluh darah.
6.   Petugas saat mencabut jarum pada jarak tertentu, dilakukan aspirasi kembali dan penyuntikan, demikian seterusnya sampai daerah yang dimaksud selesai dianestesi.
7.   Petugas melakukan pengurutan pada tempat yang telah dianestesi agar zat anestetik merata sambil menunggu kerja obat.
Prosedur II ( Tehnik Field Block)
Digunakan pada pengangkatan lesi kecil hingga sedang.
1.   Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2.   Petugas memasukkan lidocain kedalam spuit jarum suntik.
3.   Petugas menusukkan jarum suntik, arahkan pada satu sisi daerah yang akan di anestesi.
4.   Petugas melakukan aspirasi.
5.   Petugas menyuntikkan obat sambil jarum ditarik mundur.
6.   Petugas menarik jarum tapi tidak sampai habis lalu menyuntikkan ke arah yang bersudut dengan arah suntikan pertama9sisi lain dari lesi).
7.   Petugas melakukan aspirasi.
8.   Petugas menyuntikkan obat sanbil jarum ditarik mundur.
9.   Petugas mengulangi prosedur diatas benjolan satunya.
10.              Petugas menyuntikkan obat dengan ujung-ujung suntikan pada kedua sisi bertemu dengan ujung suntikan yang dibuat pada benjolan lainnya.
11.              Bila perlu, petugas memberikan suntikan pada lappisan yang lebih dalam atau pada jaringan dibawah lesi.
Prosedur III (Tehnik Blok Saraf)
Biasa digunakan untuk tindakan yang agak luas.
1.   Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2.   Petugas memasukkan lidocain kedalam spuit jarum suntik.
3.   Petugas memasukkan jarum suntik pada daerah proksimal dari daerah yang akan dilakukan tindakan.
4.   Petugas menanyakan pada pasien apakah merasakan kesemutan pada saat jarum ditusukkan (jika merasa kesemutan berarti posisi suntukan sudah tepat).
5.   Setelah suntikan selesai, petugas melakukan masase (pijatan pada daerah suntikan untuk membantu penyerapan obat).
6.   Petugas mengalihkan perhatian pasien misalnya dengan diajak bicara sambil melkaukan tes apakah obat sudah bekerja, dengan menusuk daerah yang akan dilakukan tindakan dengan benda tajam seperti jarum.
7.   Bila pasien tidak kesakitan, berarti blok berhasil
6. Unit Terkait
1.   Unit Balai Pengobatan Umum
2.   Unit Balai pengobatan Gigi
3.   Unit Keseshatan Ibu anaka dan KeluargaBerencana







Rekaman historis perubahan
No
Isi perubahan
Tgl. Mulai
Diberlakukan