Selasa, 10 April 2018

SOP DAN DAFTAR TILIK MIGREN PUSKESMAS


SOP MIGREN PUSKESMAS



MIGREN

SOP
No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit

Halaman
17
UPT Puskesmas







1.  Pengertian
Migren adalah suatu istilah yang digunakan untuk nyeri kepala primer dengan kualitas vaskuler (berdenyut), diawali unilateral yang diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia, gangguan tidur dan depresi.

2.  Tujuan
Sebgai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana penyakit migren

3.  Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No…. Tahun…. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Unit Puskesmas .

4.  Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

5.  Prosedur / langkah-langkah
a.   Anamnesa
1)     Menanyakan apakah ada Nyeri moderat sampai berat pada satu sisi kepala / pada kedua sisi kepala.
2)     Menanyakan apakah Sakit kepala berdenyut atau serasa ditusuk-tusuk
3)     Menanyakan apakah Rasa nyerinya semakin parah dengan aktivitas fisik.
4)     Menanyakan apakah Rasa nyerinya sedemikian rupa sehingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari
5)     Menanyakan apakah ada Mual dengan atau tanpa muntah.  
6)     Menanyakan apakah ada Fotofobia atau fonofobia 
7)     Menanyakan apakah Sakit kepalanya mereda secara  bertahap pada siang hari dan setelah bangun tidur,

b.   Pemeriksaan Klinis
1)      Pada pemeriksaan fisik, tanda vital harus normal.
2)      pemeriksaan neurologis normal
3)      Temuan-temuan yang abnormal menunjukkan sebab-sebab sekunder, yang memerlukan pendekatan diagnostik dan terapi yang berbeda


c.    Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan, pemeriksaan ini  dilakukan jika ditemukan hal-hal, sebagai   berikut:
·         Kelainan-kelainan struktural, metabolik dan penyebab lain  yang dapat menyerupai gejala migren.
·         Dilakukan untuk menyingkirkan penyakit penyerta yang dapat menyebabkan komplikasi.
·         Menentukan dasar pengobatan dan untuk menyingkirkan kontraindikasi obat-obatan yang diberikan
d.   Diagnosa
Migren
e.    Penatalaksanaan
1)   Pada saat serangan pasien dianjurkan untuk menghindari  stimulasi sensoris berlebihan.
2)   Bila memungkinkan beristirahat di tempat gelap dan tenang dengan dikompres dingin.
3)   Perubahan pola hidup dapat mengurangi jumlah dan tingkat keparahan migren, baik pada pasien yang menggunakan obat-obat preventif atau tidak.
4)   Menghindari pemicu, jika makanan tertentu menyebabkan sakit kepala, hindarilah dan makan makanan yang lain. 
5)   Berolahraga secara teratur, olahraga aerobik secara teratur mengurangi tekanan dan dapat mencegah migren.
6)   Mengurangi efek estrogen, sebaiknya mengurangi obat-obatan yang mengandung estrogen.
7)   Berhenti merokok.
8)   Penggunaan headache diary untuk mencatat frekuensi sakit kepala.

f.     Terapi
1)   Analgesik spesifik adalah analgesik yang hanya bekerja sebagai analgesik nyeri kepala. Lebih bermanfaat untuk kasus yang berat atau respon buruk dengan OINS. Contoh: Ergotamin, Dihydroergotamin, dan golongan Triptan yang merupakan agonis selektif reseptor serotonin pada 5-HT1Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik (Paracetamol). Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.

2)   Analgesik non spesifik yaitu analgesik yang dapat diberikan pada nyeri   lain selain nyeri kepala, dapat menolong pada migren intensitas nyeri ringan sampai sedang.6.4  Memberikan edukasi mengenai penularan penyakit campak dan pemberian terapi suportif untuk menjaga cairan
.

6.  Diagram  Alir

7.  Hal-hal yang
perlu diperhatikan


8.  Unit Terkait
1.   Ruang pemeriksaan Umum
2.   Rawat inap
3.   Puskesmas Pembantu dll
9.  Dokumen terkait
1. Rekam Medik


10.        Rekaman historis perubahan

No

Yang diubah

Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan

















MIGREN

DAFTAR TILIK
No. Dokumen
7.1.1.7/SOP/
/201
No. Revisi
00
TanggalTerbit
05
Halaman
1 - 1





Langkah Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
1
Apakah Petugas melakukan Anamnesa?





2
Apakah Petugas melakukan Pemeriksaan Klinis?




3
Apakah Petugas melakukan Pemeriksaan Penunjang?




4
Apakah petugas menetapkan Diagnosa?



5
Apakah petugas melakukan Penatalaksanaan ?



6
Apakah petugas memberikan terapi?




Jumlah



Σ Ya / Σ ya + tidak x 100 % Compliance Rate (CR )