Selasa, 10 April 2018

SOP PENYAKIT VULNUS AKREDITASI PUSKESMAS


SOP PENYAKIT VULNUS PUSKESMAS



VULNUS

SOP
No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit

Halaman
17
UPT Puskesmas







1.Pengertian
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luar yang berguna melindungi diri dari trauma luar serta masukkan benda asing. Apabila kulit terkena trauma, maka dapat menyebabkan luka/ vulnus. Luka tersebut dapat merusak jaringan, sehingga terganggunya fungsi tubuh serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Keadaan terjadinya diskontinuitas jaringan, dapat ditimbulkan oleh berbagai macam akibat yaitu trauma, meliputi luka robek (laserasi), luka akibat gesekan (abrasi), luka akibat tarikan (avulsi), luka tembus (penetrasi), gigitan, luka bakar dan pembedahan.

2.Tujuan
Sebgai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana penyakit  vulnus

3.Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No…. Tahun…. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Unit Puskesmas

4.Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

5.Prosedur / langkah-langkah
a.    Jelaskan prosedur mulai dari pembersihkan luka hingga kemungkinan penanganan seperti dijahit pada pasien.
b.   Minta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga
c.    Siapkan alat dan bahan
d.   Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih
e.    Bebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi, tempatkan perlak dan bengkok di bawah area luka.
f.     Irigasi luka atau cuci luka dengan menggunakan cairan normal saline, untuk membuang jaringan mati dan benda asing, sehingga akan mempercepat penyembuhan. Jika perlu lakukan dengan bantuan kasa steril. Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam.
g.    Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka. Jika luka kotor maka dapat dibersihkan menggunakan larutah H2O2 atau perhidrol 10 %.
h.   Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Jika saat diberi antiseptik masih ada perdarahan aktif maka, lakukan penekanan pada daerah luka dengan kasa selama beberapa saat.
i.     Apabila dari penilaian luka membutuhkan jahitan baik untuk menghentikan perdarahan, maka dilakukan prosedur jahit atau hecting dilakukan mulai dari tempat dengan perdarahan yang aktif.
j.     Minta perawat atau asisten menyalakan dan mengarahkan lampu tindakan ke arah tempat yang akan dijahit, ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril.
k.   Berikan suntikan obat anestesi pada sekitar luka.
l.     Cek apakah obat anestesi telah bekerja, dapat dengan menggunakan pinset
m.  Tutup luka dengan duk steril, hingga hanya tempat yang akan dijahit yang terlihat.
n.   Rapikan tepian dan jaringan yang dinilai dapat mengganggu proses penyembuan luka dengan menggunting mengunakan gunting jaringan
o.    Pilih jarum dan benang yang sesuai dengan luka yang ada, tergantung dalamnya luka.
p.   Pasang benang dan jarum jahit pada needle holder lalu pegang needle holder dengan tangan dominan dan pinset pada tangan yang lain. Jika perdarahan mengganggu proses hecting perawat 2 atau asisten dapat membantu dengan menyeka darah dari luka.
q.    Lakukan jahitan luar dan dalam jika luka dinilai dalam, gunakan benang absorbable (dapat diserap) untuk jahitan dalam dan non absorbable untuk jahitan luar.
r.    Memilih teknik jahitan yang akan dipakai sesuai dengan penilaian kondisi luka.
s.    Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup. Sebagai catatan jika luka dinilai bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 6 jam boleh dijahit primer atau rapat, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau dinilai tidak bersih dapat dilakukan jahitan situasional sambil diobervasi 2-3 hari ke depan.
t.     Bersihkan kembali area jahitan dengan antiseptik dan nilai serta rapikan luka jahitan.
u.   Cek apakah masih ada perdarahan dan apakah jahitan telah rapi. Jika perlu maka jahitan dapat ditambahkan hingga perdarahan teratasi atau jahitan rapi.
v.    Lepas duk steril.
w.  Tutup luka jahitan dengan sufratul atau salep antibiotik Apabila tidak membutuhkan jahitan setelah diberikan cairan antibiotik dan dibersihkan langsung ditutup dengan sufratul / salep antibioik.
x.    Lalu tutup dengan kasa dan plaster.
y.    Rapikan kembali pasien dan alat-alat yang digunakan.
z.    Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan.
Ã¥.    Tanyakan keadaan pasien dan memberikan cara perawatan luka di rumah serta lama kontrol luka
ä.    Mencatat tindakan yang telah dilakukan

1.Diagram  Alir

2.Hal-hal yang
perlu diperhatikan


Unit Terkait
1.   Ruang pemeriksaan Umum
2.   Rawat inap
3.   Puskesmas Pembantu
dll
Dokumen terkait
1. Rekam Medik


Rekaman historis perubahan

No

Yang diubah

Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan