SOP DERMATITIS KONTAK ALERGIK (DKA)
DERMATITIS
KONTAK ALERGIK (DKA)
|
||||
SOP
|
No.
Dokumen
|
|||
No.
Revisi
|
||||
Tanggal Terbit
|
||||
Halaman
|
1
- 6
|
|||
1. Pengertian
|
Dermatitis kontak
alergik (DKA) adalah reaksi peradangan kulit imunologik karena reaksi
hipersensitivitas. Kerusakan kulit terjadi didahului oleh proses sensitisasi
berupa alergen (fase sensitisasi) yang umumnya berlangsung 2-3 minggu.
|
||||||||||||
2. Tujuan
|
Sebgai acuan
penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana penyakit Dermatitis kontak alergik (DKA)
|
||||||||||||
3. Kebijakan
|
Surat
Keputusan Kepala Puskesmas No…. Tahun…. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Unit Puskesmas ......
|
||||||||||||
4. Referensi
|
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
|
||||||||||||
5. Prosedur / langkah-langkah
|
a.Pasien dating
dengan membawa rekam medis
b.Pemeriksaan fisik
c.Pemeriksaan
tanda-tanda vital
d.Tanda gejala
1) Ruam
kulit bermacam-macam dengan batas tidak jelas.
2) Bentuk
ruam eritema (kemerahan) krusta (keropeng) vesikel (gelembung kecil berisi
nanah) eksudasi (basah)
3) Kadang-kadang
oedem pada kelopak mata, skrotum/bibir
4) Ruam
terjadi di pipi, siku, lutut, tengkuk, pergelangan tangan dan kaki
e.Penatalaksanaan
5) Sismetik
Ø Antihistamin
klasik sedative misalnya klorfeniramin maleat untuk mengurangi gatal.
Ø Bila
terdapat infeksi sekunder dapat ditambahkan antibiotic sistemik atau topical
6) Topikal
Ø Bila
lesi akut/eksudatif kompres 2-3 x sehari 1-2 jam dengan larutan rivanol 0,1%
atau NACL 0,9%
Ø Krim
Kortikosteroid potensi sedang atau rendah, 1-2x sehari sesudah mandi, sesuai
dengan keadaan lesi, bila sudah membaik dapat diganti dengan potensi yang
lebih rendah
Kortikosteroid potensi
rendah : krim hidrokortison
1% - 2,5%
Kortikosteroid
potensi sedang : krim
betametason 0,1%
Ø Pada
kulit kering dapat dibelikan emolien / pelembab segara sesudah mandi
f.Pencatatan pada
buku rekam medis
|
||||||||||||
6. Diagram Alir
|
|||||||||||||
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
|
|||||||||||||
8. Unit
Terkait
|
1.
Ruang
pemeriksaan Umum
2.
Rawat inap
3.
Puskesmas Pembantu
dll
|
||||||||||||
9. Dokumen terkait
|
1. Rekam Medik
|
||||||||||||
10. Rekaman historis perubahan
|
|
DERMATITIS
KONTAK ALERGIK (DKA)
|
||||
DAFTAR TILIK
|
No. Dokumen
|
7.1.1.7/SOp
|
||
No. Revisi
|
00
|
|||
TanggalTerbit
|
05
|
|||
Halaman
|
1 - 1
|
Langkah Kegiatan
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak Berlaku
|
|
1
|
Apakah Pasien
dating dengan membawa rekam medis?
|
|||
2
|
Apakah
ada pemeriksaan fisik?
|
|||
3
|
Apakah ada pemeriksaan
tanda-tanda vital?
|
|||
4
|
Apakah ada tanda gejala?
|
|||
5
|
Apakah ada penatalaksanaan?
|
|||
6
|
Apakah petugas mencatat
pada buku rekam medis?
|
|||
Jumlah
|
||||
Σ Ya / Σ ya +
tidak x 100 % Compliance Rate (CR )
|