SOP PENGELOLAAN HIPERTENSI
PENGELOLAAN HIPERTENSI
|
|||||
SOP
|
No.
Dokumen
|
:
|
VII/ /I/201
|
||
No. Revisi
|
:
|
||||
Tanggal Terbit
|
:
|
5 Januari 201
|
|||
Halaman
|
:
|
1 / 3
|
|||
UPT
Puskesmas
|
|||||
Pengertian
|
Hipertensi adalah tekanan darah
yang sama atau melebihi 140 mmHg (sistolik) dan/atau sama atau melebihi 90
mmHg (diastolik) pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap
stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung dan kerusakan ginjal.
|
||||||||||||
Tujuan
|
Untuk memberikan tata laksana yang tepat pada pasien Hipertensi.
|
||||||||||||
Kebijakan
|
SK
|
||||||||||||
Referensi
|
|||||||||||||
Prosedur
/
Langkah-Langkah
|
1.
Perawat
memanggil pasien sesuai nomor urut,
2.
Perawat mencocokkan identitas pasien dengan RekamMedis, jika ada ketidak
sesuaian data petugas mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran,
3. Perawat melakukan pemeriksaan
sesuai SOAP
1. Perawat mencatat hasil pemeriksaan SOAP di form Rekam Medis,
4. Perawat menyerahkan form Rekam
Medik kepada Dokter Pemeriksa,
5.
Dokter melakukan anamnesa :
a.
Dokter
menayakan keluhan utama pasien,
b. Dokter menanyakan apakah pasien
merasakan pusing,
c. Dokter menanyakan apakah pasien
merasakan nyeri atau kaku pada pada tengkuk
d. Dokter menanyakan apakah pasien
mengalami kelemahan pada anggota geraknya,
e. Dokter menanyakan apakah pasien
merasakan mual,
f. Dokter menanyakan apakah pasian
merasakan kesemutan,
g.
Dokter
menanyakan riwayat penyakit terdahulu pasien,dan apakah ada alergi obat
6. Dokter mencatat hasil anamnesa di
form Rekam Medis,
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
terhadap pasien,
8. Apabila pemeriksaan tekanan darah
didapatkan :
Maka dokter menentukan derajat hipertensi yang diderita pasien
9. Dokter mencatat hasil pemeriksaan
fisik di form Rekam Medis,
10. Dokter menentukan terapi Hipertensi
Terapi obat pada
hipertensi dimulai dengan salah satu obat berikut ini
a.
Diuretik furocemid 40 mg pada pagi
hari
b.
Kaptopril 12,5mg atau 25mg
c.
Amlodipin
5mg atau 10 mg dosis tunggal.
d.
Nifedipine 2x5 mg sehari.
11. Dokter menulis terapi Hipertensi di
blangko resep,
12. Dokter menyerahkan blangko resep
kepada pasien,
13. Dokter mencatat terapi Hipertensi
di form Rekam Medik
14. Doktermemberikannasehat :
a.
Menurunkan berat badan sampai batas ideal.
b.
Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar
kolesterol tinggi.
c.
Mengurangi pemakaian garam samapi kurang dari 2,3 gram natrium.
d.
Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
f.
Berhenti merokok dan alcohol.
15. Apabila Pasien dengan tanda
kelemehan pada anggota gerak perlu segera dirujuk ke rumah sakit,
16. Apabila pasien dengan
tensi 200 mmHg atau lebih di rujuk
17.Dokter meyerahkan form Rekam Medis kepada Perawat
utuk dicatat di buku Regiter pasien,
18.Perawat mencatat diagnosa dan terapi di buku
register pasien.
|
||||||||||||
Unit
Terkait
|
1.
RuanganPemeriksaan Umum
2.
Ruangan KIA, KB, dan Imunisasi
3.
RuanganPemeriksaan Gigi dan Mulut
4.
Ruang Farmasi
5.
Laboratorium
|