SOP GASTROENTERITIS PUSKESMAS AKREDITASI
GASTROENTERITIS
|
||||
SOP
|
No.
Dokumen
|
|||
No.
Revisi
|
||||
Tanggal Terbit
|
||||
Halaman
|
5
- 8
|
|||
1. Pengertian
|
Gastroenteritis
(GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan
frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Apabila diare >30 hari
disebut kronis. WHO ( World Health
Organization ) mendefinisikan diare akut sebagai diare yang biasanya
berlangsung 3-7 hari tetapi dapat pula berlangsung selama 14 hari. Diare persisten
adalah episode diare yang diperkirakan penyebabnya adalah infeksi dan
mulainya sebagai diare akut tetapi berakhir lebih dari 4 hari serta kondisi
ini menyebabkan malnutrisi dan berisiko tinggi menyebabkan kematian. Gastroenteritis
lebih sering terjadi pada anak-anak karena daya tahan tubuh yang belum
optimal. Diare merupakan salah satu angka morbiditas dan mortalitas yang
tinggi pada anak di bawah umur 5 tahun di seluruh dunia, yaitu mencapai 1
milyar kesakitan dan 3 juta kematian per tahun. Penyebab gastroenteritis
antara lain: malabsorbsi, keracunan, atau alergi makanan dan psikologis
penderita. Infeksi yang menyebabkan GE akibat entamoeba histolytica disebut desentri, bila disebabkan oleh giardia lamblia disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan
oleh vibriocholera disebut kolera.
|
||||||||||||||||
2. Tujuan
|
Sebgai acuan
penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana penyakit gastroenteritis
|
||||||||||||||||
3. Kebijakan
|
Surat
Keputusan Kepala Puskesmas No…. Tahun…. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Unit Puskesmas .....
|
||||||||||||||||
4. Referensi
|
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
|
||||||||||||||||
Prosedur / langkah-langkah
|
a.
Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien dewasa ke
Ruang BP, pasien bayi dan balita ke Ruang MTBS)
b.
Melakukan identifikasi pasien.
c.
Petugas mempersilakan pasien duduk.
d.
Petugas melakukan anamnase mendalam.
e.
Petugas melakukan pemeriksaan, meliputi:
1)
Keadaan umum anak ataupun pasien dewasa dengan cara
(timbang berat badan, suhu, RR, nadi)
2)
Melihat kesadarannya (sadar atau tidak sadar)
3)
Melihat lemas atau terlihat sangat mengantuk
4)
Melihat apakah anak gelisah
5)
Melihat ketika ditawarkan minum, apakah dia mau minum.
Jika ya, apakah ketika minum ia tampak sangat haus
6)
Melihat apakah matanya cekung atau tidak cekung
7)
Melakukan cubitan kulit perut (turgor), apakah kulitnya
kembali segera, lambat, atau sangat lambat (≥ 2 detik)
-
Diagnosa : diare akut, atau diare persisten (menilai tingkat/derajat dehidrasi):
n diare tanpa dehidrasi
n diare dengan dehidrasi
ringan/sedang
n diare dengan dehidrasi berat
f.
Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan
Edukasi) kepada keluarga pasien dan pasien sendiri
g.
Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis
kepada pasien
h.
Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
sekunder (UGD RSU); jika terindikasi rujukan
i.
Petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan
selesai.
|
||||||||||||||||
5. Diagram Alir
|
|||||||||||||||||
6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
|
Hal yang
paling pokok yang perlu digaris bawahi dalam SOP
Contoh:
observasi pasien antara 5 s/d 15 menit terhadap reaksi obat
|
||||||||||||||||
7. Unit Terkait
|
Berisi
unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut
Contoh :
1.
Ruang pemeriksaan
Umum
2.
Ruang kesehatan
gigi dan mulut
3.
Rawat inap
4.
Imunisasi
5.
Puskesmas
Pembantu
dll
|
||||||||||||||||
8. Dokumen terkait
|
1. Rekam Medik
|
||||||||||||||||
9.
Rekaman historis perubahan
|
|
GASTROENTERITIS
|
||||
DAFTAR TILIK
|
No. Dokumen
|
7.1.1.7/SOP/ /201
|
||
No. Revisi
|
00
|
|||
TanggalTerbit
|
05
|
|||
Halaman
|
1 - 1
|
Langkah Kegiatan
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak Berlaku
|
|
1
|
Apakah Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien
dewasa ke Ruang BP, pasien bayi dan balita ke Ruang MTBS)?
|
|||
2
|
Apakah
petugas melakukan identifikasi pasien?
|
|||
3
|
Apakah petugas mempersilakan pasien duduk?
|
|||
4
|
Apakah petugas melakukan anamnase mendalam?
|
|||
5
|
Apakah petugas melakukan pemeriksaan?
|
|||
6
|
Apakah petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan
Edukasi) kepada keluarga pasien dan pasien sendiri?
|
|||
7
|
Apakah petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis
kepada pasien?
|
|||
8
|
Apakah petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
sekunder (UGD RSU); jika terindikasi rujukan?
|
|||
9
|
Apakah petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan
selesai?
|
|||
Jumlah
|
||||
Σ Ya / Σ ya +
tidak x 100 % Compliance Rate (CR )
|